Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Suasana Ramadhan di Ukraina, Ada Pembatasan di Malam Hari saat Berkumpul Berbuka Puasa

Bulan Ramadhan telah telah tiba, sejumlah negara kini telah memasuki hari pertama Ramadhan.

via Daily Mail
Ilustrasi invasi Rusia ke Ukraina, ledakan terjadi di beberapa tempat. 

TRIBUNSOLO.COM - Bulan Ramadhan telah telah tiba, sejumlah negara kini telah memasuki hari pertama Ramadhan.

Termasuk yang dialami warga muslin di Ukraina yang menghadapi Ramadhan yang sulit tahun ini.

Baca juga: Bagaimana Hukumnya Berniat Puasa Ramadan Langsung Sebulan? Ini Penjelasan Ustaz Abdul Somad

Dilansir dari Kompas.com, perang dengan Rusia di negara itu terus berkecamuk, namun banyak yang berencana menggunakan musim amal untuk mengumpulkan uang guna mendukung mereka yang membutuhkan.

“Kami harus menyesuaikan semuanya,” kata Niyara Nimatova, seorang Tatar Crimea dan ketua Liga Muslim Ukraina, dilansir Al Jazeera.

Pada hari pertama bulan puasa, dia berencana menyiapkan makan malam berbuka puasa dengan sekelompok keluarga pengungsi yang tinggal bersamanya di Islamic Center di Chernivtsi.

“Banyak Muslim pergi ke luar negeri dan mereka yang masih di Ukraina membutuhkan dukungan,” kata Nimatova melalui telepon dari kota Ukraina barat, tempat dia dipindahkan dari provinsi tenggara Zaporizhzhia, yang sebagiannya berada di bawah kendali Rusia.

Lima minggu setelah Rusia menginvasi Ukraina, lebih dari 10 juta orang terpaksa meninggalkan rumah mereka, termasuk sekitar empat juta orang yang melarikan diri ke luar negeri, menurut PBB.

Umat Muslim membentuk sekitar satu persen dari populasi Ukraina, yang mayoritas beragama Kristen Ortodoks Ukraina.

Sebelum perang, Ukraina adalah rumah bagi lebih dari 20.000 warga negara Turki, serta sejumlah orang Turki, terutama Tatar Crimea.

Persiapan untuk Ramadhan tahun ini pun sulit dan emosional karena bom jatuh di negara itu dan jam malam diberlakukan, membatasi pergerakan di malam ketika keluarga berkumpul untuk berbuka puasa.

Tergusur oleh perang, banyak juga yang jauh dari rumah dan jaringan dukungan komunitas dan teman-teman.

Namun, mereka bertekad untuk memanfaatkan periode perayaan dengan sebaik-baiknya.

“Kita harus siap melakukan yang terbaik untuk mendapatkan pengampunan Tuhan, berdoa untuk keluarga kita, jiwa kita, negara kita, Ukraina,” kata Nimatova, yang suaminya, Muhammet Mamutov, adalah seorang imam.

Baca juga: Harga dan Menu Paket Buka Puasa Bersama di 6 Hotel di Solo, The Sunan Hotel hingga The Alana

Sementara itu Isa Celebi, seorang penjual gorden Turki yang telah tinggal di Ukraina sejak 2010, mengatakan Ramadhan tahun ini akan membuat banyak orang jauh dari rumah mereka.

Dia menyebut beberapa “bahkan tinggal di mobil mereka”.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved