Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Ramadan 1443 H

Hukum Menggosok Gigi saat Puasa Ramadan, Ini Waktu yang Dianjurkan Menurut Ustaz Abdul Somad

Nah, ketika Ramadan tiba, salah satu hal yang jadi pertanyaan Umat Muslim adalah bagaimana hukum menggosok gigi.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Tribunnews/JEPRIMA
Ustaz Abdul Somad. 

TRIBUNSOLO.COM -- Umat Muslim di dunia saat ini tengah menjalani ibadah puasa Ramadan.

Selama waktu sahur sampai berbuka, Umat Muslim tidak boleh makan dan minum.

Nah, ketika Ramadan tiba, salah satu hal yang jadi pertanyaan Umat Muslim adalah bagaimana hukum menggosok gigi.

Bila dilakukan secara sembarangan, gosok gigi bisa membatalkan puasa atau mengurangi pahala.

Baca juga: Penyebab Bau Mulut saat Bangun Tidur Meski Sudah Gosok Gigi Sebelum Tidur, Termasuk Mulut Kering

Baca juga: Hukum Berkumur dan Gosok Gigi di Siang Hari, Apakah Membatalkan Puasa? Ini Penjelasan Ustaz

Gosok gigi merupakan aktivitas bersih-bersih yang tidak boleh ketinggalan.

Dari sekian banyak pendapat, ada ada yang menyebut makruh menggosok gigi ketika puasa.

Ada juga yang menyebut boleh menggosok gigi ketika puasa.

Namun dengan batas waktu tertentu.

Lantas sampai kapan batas waktu yang boleh melakukan aktivitas gosok gigi?

Terkait hukum menyikat atau menggosok gigi ketika puasa, sebenarnya sudah pernah dibahas oleh Ustaz Abdul Somad.

 Video penjelasannya juga banyak beredar di YouTube, seperti yang diunggah oleh akun YouTube Peradaban Islam Official.

Dalam video singkat yang diunggah beberapa tahun lalu itu, Ustaz Abdul Somad menjelaskan bahwa boleh saja bagi umat islam menggosok gigi ketika berpuasa.

UAS menganjurkan gosok gigi menggunakan siwak dan dilakukan sebelum tergelincir matahari.

“Dianjurkan menggunakan siwak sebelum Zawwal. Zawwal itu tergilincir matahari atau sebelum Adzan Dzuhur dari pagi pukul 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12," terang Ustad Abdul Somad pada video yang hanya berisi suara tersebut.

"Itu dianjurkan menggunakan siwak, tidak memakai pasta sama sekali,” sambungnya.

UAS juga menyebut, setelah tergelincir matahari, sebagian ulama berbeda pendapat, yakni makhruh hukumnya menggosok gigi pada waktu tersebut.

“Namun, setelah tergelincir matahari, Ahli Fiqih berbeda pendapat, sebagian mengatakan makhruh,” ujar Ustad Abdul Somad.

Ustaz yang juga dikenal dengan panggilan UAS ini juga menyebutkan dalil mengenai pendapat tersebut.

Yakni sebuah hadis hadist shahih Imam Bukhari dari Abu Hurairah RA .

“Demi yang jiwaku yang berada dalam gengam kekuasaan Allah, mulut orang berpuasa lebih harum daripada semerbak kasturi. Hadist shahih Al- Bukhari dari Sayyidina Abu Hurairah RA” sebut UAS.

UAS pun kemudian memberikan penjelasan mengenai pendapat kedua beserta dalil yang diutarakannya itu.

“Menurut pendapat ini, harum semerbak kasturi tidak baik dihilangkan. Dibiarkan saja, tapi jangan dipahami makin busuk makin harum.

Akhirnya dia tidak gosok gigi selama satu minggu, ‘kau kenapa tak gosok gigi? harum kasturi, lebih harum yang ini,” jelasnya.

UAS lalu menganjurkan untuk menjaga kebersihan mulut selama melakukan ibadah puasa, tetap menggosok gigi.

Ia menyarankan menggosok gigi setelah makan sahur sebaiknya langsung mengosok gigi.

Namun setelah Dzuhur tidak dianjurkan lagi, apalagi jika dilakukan dengan memakai pasta gigi.

“Tetap gosok gigi setelah makan sahur, tapi setelah dzuhur jangan lagi,” kata UAS.

"Ini setelah Dzuhur jam 2, jam 3, jam 4, jam-jam kritis, disitulah dia gisok, pakai menthol pulak. Jangan," tutupnya.

(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved