Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Potret Jembatan Peninggalan Belanda di Sragen yang Ambrol, Begini Kondisinya

Kondisi jembatan yang ambrol di Desa Gawan, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen kini diberlakukan sistem buka tutup. 

TribunSolo.com/Septiana Ayu Lestari
Kondisi jalan di Desa Gawan, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen yang ambrol karena tergerus air sungai, Kamis (7/4/2022). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Kondisi jembatan yang ambrol di Desa Gawan, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen kini diberlakukan sistem buka tutup. 

Hal tersebut sebagai antisipasi agar tidak ada korban di lokasi tersebut. 

Jembatan peninggalan Belanda tersebut ambrol sejak Sabtu (2/4/2022) lalu. 

Jembatan tersebut berada di jalan Gabugan-Sragen yang padat dengan lalu lalang kendaraan. 

Bagian pembatas jembatan dan sebagian badan jalan ambrol diduga karena tergerus air hujan.

Baca juga: Tak Hanya di Wonogiri, Banjir Juga Terjadi di Gunungkidul, Satu Jembatan Ambrol

Baca juga: Selain Jembatan Ambrol, Ribuan Hektare Lahan Pertanian di Bulu Sukoharjo Terendam, Pasca Hujan Deras

Agar tak membahayakan pengguna jalan, jembatan tersebut diberi penghalang berupa tali dan kayu. 

Warga setempat, Subroto mengatakan, jembatan tersebut sebelumnya sudah keropos dan rapuh. 

"Sudah bolong-bolong di bagian bawahnya, sudah lapuk keropos, tergerus air hujan terus ambrol," katanya kepada TribunSolo.com, Kamis (7/4/2022). 

Lanjutnya, jembatan tersebut merupakan peninggalan zaman penjajahan Belanda, dengan perkiraan usia sudah ratusan tahun.

Baca juga: Jembatan Penghubung Antar Desa di Boyolali Utara Ambrol, Pondasi Tergerus Banjir: Warga Memutar

Dua hari sebelumnya, jembatan tersebut sudah diperbaiki namun derasnya air yang mengalir di bawahnya membuat pembatas jalan runtuh. 

"Habis diperbaiki terus ambrol lagi padahal baru dua hari, kamis diperbaiki, sabtu sore hujan  deras terus ambrol lagi," jelasnya.

Karena ambrol, jembatan tersebut hanya bisa dibuka untuk satu lajur saja, sehingga kendaraan dari arah berlawanan harus bergantian melintas.

Baca juga: Plafon SDN Joyotakan 59 Solo Ambrol, Gibran Janjikan Renovasi 2022: Sekarang Cari Sekolah Darurat

Kemudian, warga berinisiatif untuk memberlakukan sistem buka tutup terhadap arus lalu lintas, baik dari arah Tanon maupun dari arah Sragen

"Iya inisiatif warga sendiri, dibuka tutup sudah hampir satu minggu, kalau macet paling sebentar, kendaraan besar yang lewat itu yang kadang sedikit macet," terangnya. 

Subroto menambahkan jalur tersebut diperkirakan baru akan diperbaiki setelah lebaran, meski mudik hampir tiba.

"Kalau disini jalur mudik utama, lalu lalang kendaraan, kayaknya akan diperbaiki setelah lebaran," pungkasnya. (*) 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved