Berita Persis Solo
Profil Mentereng Jacksen F Tiago, Pelatih Baru Persis Solo : Peraih Sepatu Emas Jadi Pelatih Sukses
Jacksen F Tiago menggantikan Eko Purdjianto jadi pelatih Persis Solo. Lantas seperti apa karier Jacksen di kancah pesepakbolaan Indonesia?
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Hanang Yuwono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Jacksen F Tiago kini telah didapuk menajdi pelatih Persis Solo.
Ia menggantikan peran Eko Purdjianto yang menjadi asisten pelatih Persis Solo. Lantas seperti apa karier Jacksen di kancah pesepakbolaan Indonesia?
Jacksen pertama kali berkarier di Liga Indonesia bukan sebagai pelatih melainkan seorang pemain.
Dilansir dari Kompas, Petrokimia Putra Gresik menjadi klub pertama yang dibela Jacksen saat meniti karier di Liga Indonesia.
Baca juga: Jacksen F Tiago Kini Resmi Jadi Pelatih Kepala Persis Solo, Bagaimana Nasib Coach Eko Purdjianto?
Baca juga: Kontrak Delvin Rumbino di Persis Tinggal Menghitung Hari, PSIS Semarang Sudah Siap Menyambut
Pria asal Brazil tersebut menjadi bagian dalam klub itu selama semusim dari tahun 1994 hingga 1995.
Ia berhasil membantu Petrokimia Putra Gresik keluar sebagai runner up di akhir musim.
Jacksen kemudian pindah klub dan membela PSM Makassar selama periode 1995 hingga 1996.
Seperti Petrokimia Putra Gresik, Jacksen berhasil membantu PSM makassar keluar sebagai runner up di akhir musim.
Persebaya Surabaya menjadi klub Indonesia yang paling lama dibela jebolan Flamengo U-20 tersebut.
Ia mampu membantu Persebaya Surabaya meraih kesuksesan sebagai juara Liga 1 Indonesia medio 1996/1997.
Torehan tersebut diikuti dengan raihan sepatu emas yang berhasil diraih Jacksen setelah berhasil menorehkan 25 gol.
Jacksen sempat berpisah dengan Persebaya Surabaya selama dua tahun dengan membela GZ Matsunichi dan Geylang United.
Sebelum akhirnya, ia kembali ke Persebaya dan membela klub berjuluk Bajul Ijo tersebut selama dua musim dari 1999 sampai 2001.
Jacksen sempat kembali menjadi bagian Petrokimia Putra Gresik pada 2001 hingga 2002 sebelum akhirnya gantung sepatu.
Pria 53 tahun itu kemudian memutuskan terjun ke dunia kepelatihan.
Assyabaab SGS menjadi klub pertama yang dilatih Jacksen pada medio 2002 hingga 2003.
Ia pun mampu menghantarkan klub tersebut keluar sebagai juara dalam kompetisi internal Persebaya musim 2003.
Jacksen kemudian melatih Persebaya Surabaya dan mampu menghantarkan Bajul Ijo menjuarai Liga Indonesia 2004.
Setelahnya, ia malang melintang melatih sejumlah klub Liga Indonesia diantaranya Pesita Tangerang, Persiter Ternate, Mitra Kukar, Persitara Jakarta Utara, Barito Putera, dan Persipura Jayapura.
Jacksen sempat meraih kesuksesan bersama Persipura Jayapura.
Ia mampu membawa tim Mutiara Hitam tersebut meraih 3 trofi Liga Indonesia yakni pada 2009, 2011, dan 2013.
Jacksen juga pernah membantu Persipura Jayapura melaju hingga semifinal Piala AFC 2014.
Setelah musim 2014, Jacksen berpisah dengan Persipura Jayapura dan menjadi pelatih Penang FA selama dua musim hingga 2016.
Ia lalu melatih Barito Putera periode 2017 hingga 2019 sebelum akhirnya balik ke Persipura Jayapura.
Saat tiba kembali di Persipura Jayapura, performa tim sedang terpuruk meski begitu Jacksen yang menggantikan Luciano Lendro mampu memperbaikinya.
Ia mampu membawa Persipura Jayapura bercokol di posisi tiga dalam klasemen akhir musim tersebur.
Kebersamaan Jacksen bersama Persipura Jayapura kemudian berakhir pada 2021.
Ia hijrah ke Persis Solo dan diperkenalkan sebagai manajer saat November 2021 silam.
Jacksen ikut membantu Persis Solo meraih kampiun Liga 2 musim 2021/2022.
Kini, pelatih yang gemar mengedepankan penguasaan bola itu kemudian didapuk sebagai pelatih kepala Persis Solo.
Ia menggantikan Eko Purdjianto yang kini mendapat peran sebagai asisten pelatih Persis Solo.
(*)