Berita Karanganyar Terbaru
BLT Migor Dikucurkan, Wakil Ketua DPRD Karanganyar : Masalah Hulu Diselesaikan Dulu, Bukan di Hilir
Kebijakan pemberian bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng diambil pemerintah pusat untuk menyikapi tingginya harga minyak goreng di pasaran.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Adi Surya Samodra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Kebijakan pemberian bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng diambil pemerintah pusat untuk menyikapi tingginya harga minyak goreng (migor) di pasaran.
Keputusan pemberian tersebut mendapat respon anggota DPRD Karanganyar.
Wakil Ketua DPRD Karanganyar, Rohadi Widodo mengatakan pemerintah pusat seharusnya mengendalikan harga minyak goreng dibanding memberikan BLT minyak goreng.
Baca juga: Jalan Depan IHS Rawan Kecelakaan, Water Barier Dipasang, Polres Karanganyar : Sudah Koordinasi
Baca juga: Respons Perantau Karanganyar Soal Tak Ada Mudik Gratis: Kecewa, Berharap Tahun Depan Ada
"Seharusnya pemerintah mampu mengendalikan harga migornya dahulu, karena sudah terlanjur mempengaruhi kenaikan harga lainnya," kata Rohadi, kepada TribunSolo.com Jumat (8/4/2022).
Rohadi mengaku prihatin dengan kenaikan migor itu diikuti dengan naiknya harga pertamax disertai bahan kebutuhan pokok lainya.
Dia mengatakan pemerintah seharusnya menyelesaikan permasalahan tersebut bukan dengan langsung memberikan BLT Migor.
"Penyelesaian harusnya di hulunya, pada masalah harga migor yang tinggi, bukan di hilirnya, dengan memberikan BLT Migor ke masyarakat," ujar Rohadi.
Cair Bersamaan
Sementara itu, BLT minyak goreng dan bantuan pangan non tunai (BPNT) bakal dicairkan dalam waktu dekat.
Pencairan BLT minyak goreng bakal dibarengkan dengan BPNT jatah bulan Mei depan di Karanganyar.
Kepala Dinas Sosial Karanganyar, Sugeng Raharto mengatakan setiap penerima mendapatkan bantuan totalnya Rp 500 ribu.
"Rinciannya BLT migor Rp 100 ribu per bulan, tapi diberi 3 kali (Januari-Maret) jadinya Rp 300 ribu, lalu BPNT jatah Mei Rp 200 ribu ," kata Sugeng kepada TribunSolo.com, Jumat (8/4/2022).
"Data sementara menyebutkan 67.996 penerima BPNT dan 36.750 penerima PKH," kata dia.
Baca juga: BLT Minyak Goreng di Wonogiri Cair Bulan April: Tiga Bulan Dirapel, Per KPM Terima Rp 300 Ribu
Baca juga: Cara Mendapat BLT Minyak Goreng Rp 300 Ribu, Simak Kriteria Penerimanya
Dia melanjutkan, meski begitu pihaknya terkait masih menunggu petunjuk teknis penyalurannya.
"Undangan nanti disiapkan dulu, pakai barcode yang dikirim ke Kantor Pos, semua nanti pakai penyaluran cash and carry di Kantor Pos," ujar Sugeng.
Dia menambahkan, pihaknya tak kuasa mengontrol penggunaan dana bantuan, apakah untuk sehari-hari atau untuk foya-foya.
"Harus dimanfaatkan untuk keperluan hidup keluarga, jangan untuk foya-foya," jelas dia.
(*)