Berita Wonogiri Terbaru
BLT Minyak Goreng di Wonogiri Cair Bulan April: Tiga Bulan Dirapel, Per KPM Terima Rp 300 Ribu
Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa pemerintah akan memberikan bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng untuk meringankan beban masyarakat.
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa pemerintah akan memberikan bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng untuk meringankan beban masyarakat.
Bantuan tersebut bernilai sebesar Rp 100.000 per bulan dimana akan diberikan selama tiga bulan yakni April, Mei dan Juni.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Wonogiri, Kurnia Listyarini, menuturkan berdasarkan informasi yang diterimanya, penyaluran bantuan tersebut nantinya akan dilakukan oleh Kantor Pos.
Baca juga: Antrean Panjang Minyak Goreng Curah di Karanganyar, Warga Mulai Menunggu Sejak Subuh
Baca juga: Cara Mendapat BLT Minyak Goreng Rp 300 Ribu, Simak Kriteria Penerimanya
"BLT-nya Rp 100 ribu dikalikan tiga bulan untuk April, Mei, Juni, berarti (totalnya) Rp 300 ribu untuk keluarga penerima manfaat (KPM)," terang Kurnia, kepada TribunSolo.com, Rabu (6/4/2022).
Kurnia menjelaskan, KPM yang berhak menerima BLT minyak goreng yakni penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) serta penerima Program Keluarga Harapan (PKH).
Sementara itu, bantuan tersebut menurutnya harus sudah disalurkan per bulan April ini, dimana para KPM akan sekaligus menerima uang tunai sebesar Rp 300 ribu yang direncanakan akan disalurkan mulai tanggal 8-28 April.
"Dalam bentuk uang tunai nantinya, dari Kantor Pos hanya diminta untuk menyalurkan anggaran. Untuk aturan main dari Kementerian Sosial belum ada," kata Kurnia.
Baca juga: Simak, Ini Kriteria Penerima BLT Minyak Goreng Rp 300 Ribu: Penerima PKH hingga PKL Penjual Gorengan
Kendati demikian, Kurnia mengatakan bantuan sembako yang diberikan dalam wujud uang tunai diharapkan juga dibelanjakan kebutuhan pangan untuk peningkatan gizi keluarga.
Pun demikian dengan BLT minyak goreng yang diberikan dalam bentuk uang tunai, pemerintah berharap bantuan tersebut dapat meringankan beban masyarakat terkait dengan pembelian minyak goreng.
"Himbauan saja, harapannya nanti dana tersebut juga dibelikan minyak goreng," jelas Kurnia.
Kurnia menambahkan, total KPM BPNT di Wonogiri berjumlah sekitar 97 ribu sementara penerima PKH sekitar 48 ribu keluarga.
Baca juga: Warga Boyolali Gigit Jari, Minyak Goreng Curah Langka Dua Pekan, Jeriken Sampai Menumpuk di Kios
Namun, dia menegaskan bukan berarti total penerima BLT minyak goreng di Wonogiri dijumlahkan antara penerima BPNT dan penerima PKH.
"Cuma diantara PKH dan BPNT kan ada irisan. Penerima PKH ada yang penerima BPNT, tapi ada penerima PKH yang bukan penerima BPNT ataupun sebaliknya," jelas Kurnia.
Mekanisme penyaluran yang dilakukan oleh Kantor Pos, kata dia, bisa melalui Kantor Pos secara langsung, melalui komunitas di Kecamatan ataupun diantarkan ke rumah.
"Kalau kemarin pas BPNT yang disalurkan oleh Kantor Pos, itu lewat komunitas di kecamatan karena bisa memantau prokes daripada seluruh penerima ke Kantor Pos," ujar Kurnia.
"Sementara kalau memberikan ke rumah-rumah dengan jumlah KPM yang jumlahnya demikian, waktunya tentu tidak akan cukup karena keterbatasan SDM," imbuh Kurnia. (*)