Berita Solo Terbaru
Kesaksian Aktivis UNS saat Demo 11 April di DPR RI Ricuh, Sempat Minta Tolong karena Tak Kondusif
Detik-detik kericuhan saat demo 11 April 2022 di DPR RI Jakarta terasa menegangkan.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Detik-detik kericuhan saat demo 11 April 2022 di DPR RI Jakarta terasa menegangkan.
Hal itu tergambar dari aktivis UNS Solo yang juga mantan Presiden BEM Zakky Musthofa Zuhad saat dihubungi TribunSolo.com sekira pukul 15.45 WIB.
Awalnya, saat Zakky dihubungi, kondisi masih cukup kondusif.
Saat tengah memberikan stament terkait aksi susul 11 April 2022 di Kota Solo, suara dari telepon Zakky tiba-tiba terdengar suara kericuhan.
"Melihat persiapan dari teman-teman," jelas dia.
"Karena ajak konsul itu terlambat, dan temen-temen UNS sempat membuka aksi dengan ASAP (Aliansi Selamatkan Pangan) dari BEM Fakultas Pertanian dan bareng-bereng ke UNS," katanya.
Setelah memberikan statement tersebut, suara berubah menjadi suara teriak-teriakan.
"Woee sini sini."
"Woee tolong tolong," sejumlah suara yang terdengar dari telepon Zakky.
Baca juga: Kata Rektor UNS Ada Mahasiswanya Ikut dengan BEM SI di Jakarta, Kabar Terakhir Demo Berakhir Ricuh
Baca juga: Bantah Jadi Mentor Demo 11 April di Jakarta, Dosen FH UNS Isharyanto : Fitnah & Pembunuhan Karakter
Sekira 30 detik kemudian, Zakky kembali berbicara dan menjelaskan situasi dalam demo 11 April 2022 di Jakarta.
"Bentar Pak, ini lagi ricuh disini, di Jakarta. Situasinya gak kondusif, nanti saya telepon lagi ya pak," ucap Zakky.
Ketua DPRD Solo Budi Prasetio mengatakan, aksi demonstrasi sebenarnya tidak harus di lakukan di Jakarta.
Sebab, Balaikota Solo dan Kantor DPRD Solo terbuka bagi masyarakay yang ingin melakukan demonstrasi.
"Karena ini gencarnya penyampian aspirasi di Jakarta, akhirnya temen-teman di Solo ikut berpartisipasi di Jakarta. Itu hak mahasiswa," ujarnya.
Budi hanya bisa memberikan pesan kepada mahasiswa yang ikut aksi 11 April 2022 di Jakarta agar berhati-hati.
"Disana harus pandai-pandai menjaga diri, karena disana bertemu banyak elemen," ucapnya.
Terkait wacana aksi susul di Solo, Budi mengatakan pihaknya akan menerima mahasiswa.
"Tapi saat ini kami belum menerima pemberitauan perihal hal itu," terang Budi.
Kata Rektor UNS Solo
Demo 11 April yang dikomando oleh BEM Seluruh Indonesia (SI) di depan gedung DPR RI berakhir ricuh, Senin (11/4/2022).
Bahkan di dalamnya ada puluhan mahasiswa Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) yang berangkat ke Jakarta untuk mengikuti aksi demo 11 April tersebut.
Mengenai kegiatan mahasiswanya di luar kuliah, Rektor UNS Solo, Jamal Wiwoho mengatakan keberangkatan mahasiswa yang mengikuti aksi di Jakarta merupakan kebebasan berekspresi.
"Bagi saya yang ikut demo itu merupakan kebebasan berekspresi, saya tidak dalam melarang maupun mempersilahkan untuk berangkat," kata Jamal kepada TribunSolo.com.
Menurutnya, mahasiswa yang bergerak ke Jakarta merupakan anak-anaknya yang mengekspresikan kebebasan berpendapat.
Dirinya mengingatkan kepada puluhan mahasiswa untuk mengutarakan pendapat dengan baik tanpa melontarkan kata-kata kotor.
"Saya ingatkan harus jaga diri, harus berpendapat dengan baik, harus bisa menjaga keamanan, kerukunan, jangan melontarkan kata-kata yang sifatnya kotor, yang nggak baik," paparnya.
Baca juga: Demo di Gedung DPR Ricuh Setelah Ditinggal Kapolri: Massa Lempar Batu, Polisi Kerahkan Water Canon
Baca juga: Bantah Jadi Mentor Demo 11 April di Jakarta, Dosen FH UNS Isharyanto : Fitnah & Pembunuhan Karakter
Menurut Jamal, perwakilan dari mahasiswa sudah sempat menemui Wakil Rektor 1 terkait keberangkatannya ke Jakarta.
"Kemarin berdiskusi dengan Pak WR satu, tapi tidak dalam konteks melarang atau menganjurkan, Kalau mau berangkat silahkan," pungkasnya.
Potret Keberdaan BEM UNS
Mahasiswa Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo nglurug ke Jakarta ikut demo bersama BEM Seluruh Indonesia (BEM SI), Senin (11/4/2022).
Pantauan TribunSolo.com, penampakan mahasiswa yang bermarkas di Kentingan Jebres Solo itu terlihat dalam siaran langsung IG resmi BEM UNS siang hari.
Bahkan Presiden BEM UNS Solo, Shoffan Mujahid membenarkan dengan penampakan mahasiswa berjaket almamater warna 'telur bebek' tersebut.
"Iya benar kami berangkat ke Jakarta," ungkap dia dihubungi TribunSolo.com di sela-sela demo.
Shoffan menerangkan, ada puluhan mahasiswa UNS yang berangkat ke Jakarta demi bergabung dengan BEM SI untuk menyampaikan sejumlah tuntutan.
"Sekitar 30 mahasiswa yang berangkat ke UNS untuk bergabung dengan teman-teman untuk aksi 11 April," terang dia.
"Agar aspirasi lebih terdengar, ini juga merupakan follow up dari aksi sebelumnya," harap dia.
Baca juga: Isi Tuntutan BEM SI dalam Aksi Demo di DPR RI Hari Ini, 11 April 2022
Baca juga: BEM Solo Raya Siapkan Aksi Setelah Tanggal 11 April 2022: Kita Konsolidasi
Dia menambahkan, mahasiswa berangkat dari Solo ke Jakarta pada, Minggu (10/4/2022).
"Kemarin naik bus bareng mahasiswa Jateng dan DIY," paparnya.
Selama perjalanan menuju Jakarta, Shoffan mengaku tidak ada masalah dan tidak ada aksi putar balik seperti kabar lainnya.
"Aman, tidak ada putar balik," jelas dia.
Sempat Dapat Serangan di Medsos
Aliansi BEM Seluruh Indonesia (SI) berencana menggelar aksi unjuk rasa di DKI Jakarta, Senin (11/4) besok.
Salah satu universitas yang akan turut hadir yakni Universitas Sebelas Maret (UNS).
Jelang hari H aksi, serangan-serangan tuduhan mulai dilayangkan ke mantan Presiden BEM UNS, Zakky Musthofa.
Zakky mengaku, sejak kemarin hingga sekarang tuduhan masih terus diarahkan kepadanya.
Baca juga: Demo 11 April di Jakarta, BEM UNS Pastikan Ada Mahasiswa dari Solo Ikut Bergabung Bersama BEM SI
"Saya nggak paham juga motivasi mereka apa, menganggap sebagai provokator," katanya kepada TribunSolo.com, Minggu (10/4/2022).
Dirinya mengaku, tuduhan yang dilayangkan kepada dirinya datang melalui media sosial.
Mulai dari postingan Instagram, Twitter bahkan Facebook.
"Serangan dengan postingan tuduhan, serangan kolom komentar hingga ke personal chat," tuturnya.
Bahkan, Zakky mendapati serangan berupa kalimat yang tak pantas.
"Padahal secara BEM saja saya sudah purna sejak bulan lalu," paparnya.
Zakky menilai, tuduhan-tuduhan tersebut merupakan aksi dan reaksi dari beberapa pihak yang tertekan.
"Mungkin ada yang tertekan, ada yang terdesak dengan kondisi yang kayak gini, ya biasanya mereka menghadirkan tekanan kepada pihak yang dirasa membuat suatu arahan," tuturnya.
Ia menilai, hal tersebut menciderai kebebasan berpendapat.

Pasalnya, aksi yang direncanakan besok itu merupakan kebebasan berpendapat dari negara demokrasi.
"Mungkin ini yang agak menciderai nilai kebebasan berpendapat secara moral, kultural," ungkapnya.
Ia mengaku, serangan dari pihak luar sebenarnya sudah ia peroleh sejak tahun lalu.
"Tahun lalu, puasa aksi KPK pertama ketika masuk di salah satu stasiun tv hampir semua dapat retasan," terangnya.
Baca juga: Beda dengan BEM UNS, BEM Unisri Tegaskan Tak Ikut Demo di Jakarta : Fokus Aksi di Solo
"Dianggap provokator, dianggap mahasewa, dibayar, ya seperti itu tuduhannya," lanjut Zakky.
Meski mendapat tuduhan, hal tersebut tak melunturkan semangat Zakky untuk turut serta dalam aksi di Jakarta besok.
"Ikut insyaAllah di Jakarta," pungkasnya.