Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Ramadan 1443 H

Awas ! Ini Efeknya pada Tubuh Bila Terlalu Sering Makan Mi Instan sebagai Menu Sahur

Ada berbagai alasan kita perlu menghindari terlalu banyak mengonsumsi mi instan selama Ramadan.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Indomie Goreng 

TRIBUNSOLO.COM -- Ketika bingung mau makan apa saat sahur, biasanya mi instan kerap jadi solusi.

Alasannya, mi instan mudah dibuat dan praktis, serta murah.

Ketika bulan Ramadan pun banyak yang masih mengonsumsi mi instan untuk mengejar imsak saat terlambat bangun sahur atau sekadar memuaskan rasa ngidam saat buka puasa.

Namun perlu dicatat, mengonsumsi mi instan saat sahur atau berbuka puasa bisa berdampak pada kesehatan.

Terlebih apabila Anda mengonsumsinya terlampau sering dari asupan normal.

Baca juga: Langsung Tidur Usai Makan Sahur Ternyata Berbahaya, Berikut Penjelasan dari Pandangan Medis

Baca juga: Kenapa Sahur Itu Penting? Inilah yang Terjadi pada Pencernaan Bila Puasa tapi Tidak Sahur

Banyak pakar kesehatan yang mengatakan bahwa makan mi instan saat sahur atau buka puasa memiliki efek yang buruk bagi tubuh.

Ada berbagai alasan kita perlu menghindari terlalu banyak mengonsumsi mi instan selama Ramadan.

Kandungan gizi tidak cukup untuk tubuh

Menurut ahli gizi RS Indriati Solo Baru, Rista Yulianti Mataputun, SGz pada artikel Kompas.com hari Minggu (02/05/2020), sahur dengan mi instan sangat tidak dianjurkan karena kandungan gizinya yang tidak cukup untuk menyokong tubuh selama puasa.

Kandungan dalam mi instan hanya mengandung sebagian besar karbohidrat atau kalori yang akan membuat orang yang mengonsumsinya lebih cepat lapar.

Sementera itu, seorang pakar gizi, dr. Samuel Oetoro, SpGK menjelaskan pada artikel Kompas.com hari Rabu (31/05/2017) bahwa ada beberapa efek kesehatan yang dialami oleh orang yang berpuasa selama 14 jam.

Ketika Umat Muslim berpuasa tanpa makanan, kadar gula darah pada orang akan menurun sehingga merasa lemas.

Ditambah lagi jika tidak minum selama 14 jam, orang tersebut juga berisiko kekurangan air atau mengalami dehidrasi.

Oleh karenanya, penting untuk mengisi tubuh dengan bahan-bahan makanan bergizi seimbang seperti sumber energi, protein, lemak, dan serat.

Bahanya kelebihan karbohidrat

Salah satu kebiasaan orang Indonesia lainnya adalah mengkombinasikan mi instan dengan nasi dan telur. Kebiasaan ini bermaksud untuk menambahkan nilai gizi dalam mi instan.

Lalu, jika mengkombinasikan mi instan dengan nasi dan telur apakah mencukupi kandungan gizi?

Pada artikel Kompas.com hari Selasa (07/05/2019), dr. Samuel dengan tegas melarang sahur dengan nasi, mi instan, dan telur.

Samuel mengatakan, “Kalau dia makan nasi dengan mi instan, itu artinya karbohidrat dengan karbohidrat yang sama-sama sederhana dan diserapnya cepat. Dia juga akan cepat lapar.”

Tak hanya itu, dr. Juwalita Surapsari, M.Gizi, Sp. GK pada artikel Kompas.com hari Selasa (07/05/2019) juga mengungkapkan alasan lain tidak baik hanya mengkombinasikan mi instan dengan nasi.

Juwalita menyampaikan, “Kelebihan karbohidrat akan menyebabkan kantuk. (Jadi) seratnya harus disesuaikan, misalnya dengan menambahkan buah yang tinggi serat.”

Perlu menambahkan protein dan serat

Menurut Samuel, sahur yang ideal terdiri dari beras merah atau karbohidrat lain yang tinggi serat, ikan atau daging ayam yang tidak digoreng sebagai sumber protein, serta sayur dan buah yang tinggi air.

Namun, bagaimana jika tidak ada karbohidrat lain dan terdesak harus makan mi instan?

Juwalita menyatakan bahwa sahur dengan nasi dan mi instan diperbolehkan selama serat dan proteinnya mencukupi.

Hal ini dapat dilakukan dengan menambahkan telur atau daging ke menu nasi dan mi instan, atau menambahkan sayur dan buah.

Perlu juga diperhatikan jumlah serat dengan jumlah karbohidrat agar proporsional, yaitu serat setidaknya harus 10 persen dari karbohidratnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh ahli gizi Rista Yulianti, SGz. Lebih baik jika ditambahkan sayuran. “Sayur mengandung serat sehingga rasa kenyang lebih lama,” ujar Rista.

Rupanya  banyak ahli yang mengatakan pendapat serupa mengenai hal ini.

Dokter Spesialis Gizi Klinik Saptawati Bardosono pada artikel Kompas.com hari Minggu (21/06/2015) mengutarakan bahwa jika terpaksa harus makan mi instan, tambahkanlah telur dan sayuran agar membuat Anda lebih bertenaga saat berpuasa. (*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved