Kuliner Solo
Sembunyi di Sudut Desa, Es Gosrok Mbah Sholah Jadi Jajanan Legendaris Wong Bayat Klaten Sejak 1950
Es Gosrok Mbah Sholah di Bayat, Klaten, sudah terkenal sejak 1950, tapi mempertahankan harga yang murah dan tetap dijual di warung yang kecil
Penulis: Ibnu Dwi Tamtomo | Editor: Aji Bramastra
Es Gosrok ini adalah kuliner yang sederhana saja.
Terdiri dari dawet, santan, sirup dan es batu yang dihaluskan dengan cara digosrok.
Tapi, sirup merah yang digunakan merupakan buatan sendiri.
Triwi mengolahnya dari gula pasir yang dicairkan dan ditambah pewarna makanan.
Harganya juga sangat murah.
Tribunners bisa mencicipi dengan mengeluarkan Rp 3.000 saja.

Dalam sehari, Triwi mengaku bisa menjual lebih dari 300 gelas.
Di Bulan Ramadan, yang dijual bisa jauh lebih banyak.
"Kalau dalam satu hari nggak pernah ngitung habis berapa, kalau 300 lebih," ungkapnya.
Dahulu es batu yang digunakan adalah bongkahan es balok besar.
Namun saat ini dirinya membuat es batu sendiri menggunakan freezer.
Meski sudah berganti generasi dan dipegang suaminya, Triwi menegaskan tak ada yang berubah dari cita rasa dan hal lainnya.
Seperti lokasi pun masih sama meski saat ini warungnya terbilang lebih kecil dibanding dahulu kala.
Baca juga: Gegara Api Pembakaran Sampah Merambat, Gudang Oven Tembakau di Klaten Terbakar
Bahkan model gelas yang dipakai hingga saat ini masih sama.
Sejak dirinya dan suaminya melanjutkan usaha tersebut hanya ada penambahan menu rujak sekitar 10 tahun ke belakang.