Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Tidur setelah Sahur Ternyata Berbahaya bagi Kesehatan, Bisa Memicu Penyakit Stroke

Tidur setelah Sahur Ternyata Berbahaya bagi Kesehatan, Bisa Memicu Penyakit Stroke

Penulis: Tribun Network | Editor: Eka Fitriani
(spectrelabs)
Ilustrasi tidur tengkurap 

TRIBUNSOLO.COM - Sahur merupakan aktivitas makan dan minum yang dilakukan umatmuslin saat bulan Ramadan.

Biasanya, sembari menunggu salat subuh banyak yang akhirnya tertidur atau terbiasa langsung tertidur usai makan.

Namun, kebiasaan tidur langsung setelah sahur ternyata tidak baik untuk kesehatan.

Hal tersebut krena akan menimbulkan berbagai penyakit.

Selain itu, tidur setelah sahur dapat membuat badan menjadi lemas ketika bangun tidur lagi.

Apa saja bahaya dari kebiasaan langsung tidur setelah sahur?

Baca juga: Bacaan Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri, Istri, Anak dan Keluarga dalam Tulisan Arab & Artinya

Baca juga: Tetap Gacor di Bulan Ramadan, Intip Menu Buka Puasa Karim Benzema yang Sederhana

Bahaya Kebiasaan Tidur Setelah Sahur

Tribunnews merangkum beberapa bahaya bagi kesehatan jika seseorang menerapkan kebiasaan langsung tidur setelah sahur, dikutip dari Pulse dan Diskominfo Lampung.

1. Menimbun Lemak

Makanan yang tidak bisa langsung dicerna karena tidur akan disimpan dalam bentuk lemak

2. Memicu stroke

Tidur setelah sahur ternyata bisa memicu stroke jika dilakukan dalam jangka panjang.

3. Menaikkan asam lambung

Tidur setelah sahur mampu memicu naiknya asam lambung, karena sistem pencernaan sulit mencerna makanan.

4. Menyebabkan Diare atau sembelit

Kebiasaan langsung tidur setelah makan membuat proses pencernaan jadi lambat dan menumpuk.

5. Sakit maag

Seseorang yang barusaja makan, kemudian berbaring, kemungkinan besar akan merasakan mulas.

Hal ini disebabkan karena gaya gravitasi bekerja dengan tubuh seseorang saat ia duduk atau berdiri sambil mencerna makanan.

Akibatnya, asam di perut bisa bocor ke kerongkongan, kemudian menyebabkan refleks yang membuat mereka merasa terbakar.

Hal ini juga dapat membuat seseorang tetap terjaga ketika melewati waktu tidur.

Baca juga: Berikut Daftar Asupan Makanan saat Ramadan untuk Kurangi Sembelit, Buah dan Sayur Jadi Menu Wajib

Baca juga: Apakah Mencicipi Makanan saat Memasak Bisa Membatalkan Puasa? Begini Penjelasan Hukumnya

6. Gangguan pencernaan

Gangguan pencernaan adalah masalah umum yang melekat pada perilaku yang kurang tepat sebelum dan sesudah makan.

Hal ini dikarenakan perut membutuhkan waktu sekitar 3 jam untuk mengosongkan diri.

Mengkonsumsi makanan dan minuman tertentu dapat membuat prosesnya lebih lama dan lebih sulit, terutama jika Anda tidak toleran laktosa dan kesulitan mencerna produk susu.

Sehingga, lambung sulit mencerna makanan yang dimakan setelah sahur ketika dalam keadaan tidur.

Sebagai aturan umum ahli gizi, seseorang harus menunggu sekitar tiga jam antara waktu makan dan waktu tidur, agar pencernaan terjadi dan memberi waktu bagi isi perut untuk pindah ke usus kecil.

(*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved