Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pengamat Politik Soroti PSI di Bawah Kepemimpinan Giring yang Terkesan Anti-Anies: Sudah Tak Idealis

Ujang menilai kepergian Tsamara tak lepas dari kondisi PSI saat ini. Dia berkata PSI sudah kehilangan idealismenya.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Instagram @aniesbaswedan/@giring
Kolase foto Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) dan Plt Ketua Umum PSI Giring Ganesha (kanan). 

TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA - Partai Solidaritas Indonesia kini digoyang isu perpecahan.

Diberitakan sebelumnya, Tsamara Amany memutuskan untuk meninggalkan partai yang saat ini dipimpin oleh Giring Ganesha.

Resign-nya Tsamara Amany ini pun menuai komentar pengamat politik Ujang Komarudin.

Ujang menilai kepergian Tsamara tak lepas dari kondisi PSI saat ini. Dia berkata PSI sudah kehilangan idealismenya.

Baca juga: Mundur dari PSI, Tsamara Amany Bantah Alasannya Karena Sang Suami Dukung Anies Baswedan

Baca juga: Tsamara Amany Ungkap Alasannya Mengundurkan Diri dari PSI, Bantah Pindah Parpol Lain

“PSI itu sudah keluar dari idealismenya dari awal, sudah tidak seperti dulu lagi yang katanya memperjuangkan pemberantasan korupsi, memperjuangkan idealisme. Tetapi hari ini hampa tidak ada lagi. Yang ada hanyalah serangan-serangan terhadap lawan politik, serangan terhadap musuh-musuh politik yang ini membuat orang tidak simpatik kepada PSI,” ujar Ujang dalam keterangannya, Rabu (27/4/2022).

Ujang bahkan menyebutkan jika PSI di bawah kepemimpinan Giring saat ini hanya sekadar menjual label anak muda.

Sehingga, menurutnya, banyak kader PSI, khususnya di daerah banyak yang memilih mundur karena merasa PSI sudah berubah.

Ujang lebih lanjut mengatakan, bahwa kondisi PSI saat ini sudah pasti membuat pemilih tidak akan percaya lagi dengan PSI.

“Mereka tidak nyaman, mereka tidak bisa memperjuangkan idealisme di situ. Maka akan berdampak kepada publik, publik pun kemungkinan besar tidak akan percaya dengan perjuangan PSI hari ini,” ujar Ujang.

Selain sudah kehilangan idealisme, Ujang juga menilai PSI di bawah komando Giring juga terkesan elitis.

DPP PSI terkesan mengabaikan pengurus daerah dalam menjalankan roda partai.

“Selama ini tampak elites, cenderung ramai hanya di atas, tapi di bawah tidak terurus. Di bawah harus berjuang sendiri. Jadi tidak aneh dan tidak heran kalau bermunculan masalah-maslaah satu demi satu,” ujar Ujang.

Di sisi lain, Ujang juga melihat narasi utama DPP PSI di bawah kepemimpinan Giring soal anti-Anies yang sangat tidak tepat dan gagal berdampak positif bagi PSI.

“Politik yang dibangun oleh PSI, termasuk oleh Giring itu politik permusuhan. Politik itu kan mestinya sinergi, politik itu kan dinamis,” ujar Ujang, dikutip dari Tribunnews.com.

“Kalau ingin membangun sebuah partai yang besar, maka tidak perlu melakukan hal-hal seperti itu. Yang harus dilakukan adalah kritik objektif, bukan sentimentil. Nah itu yang dilakukan oleh PSI ada sentimen terhadap Anies, bukan kritik,” ujar Ujang menambahkan. (*)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved