Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Puasa Syawal 6 Hari atau Bayar Utang Puasa Ramadan Dahulu? Berikut Penjelasannya

Puasa Syawal 6 Hari atau Bayar Utang Puasa Ramadan Dahulu? Berikut Penjelasannya

Penulis: Tribun Network | Editor: Eka Fitriani
cheapumrahpackage.us
Ilustrasi puasa syawal 

TRIBUNSOLO.COM - Saat menjalankan puasa syawal dan puasa qadha, banyak umat muslim yang masih ragu, mana jenis puasa yang harus didahulukan?

Hukum puasa Syawal selama enam hari di bulan Syawal sendiri merupakan sunah.

Pahala puasa Syawal setara dengan puasa selama setahun.

Adapun ketentuan puasa Syawal yakni dimulai dari tanggal 2 Syawal.

Baca juga: Niat Puasa Syawal, Lengkap dengan Keutamaan dan Tata Cara Puasa

Baca juga: Contoh Ucapan Idul Fitri 1443 H Bahasa Inggris, Cocok untuk Caption di Medsos

Puasa Syawal boleh dilakukan secara berurutan atau berseling hari, yang penting masih di bulan Syawal.

Lantas, sebaiknya membayar utang puasa Ramadan atau puasa Syawal dulu?

Dilansir laman bali.kemenag.go.id, menurut para ulama sebagai berikut:

"Jika seseorang tidak berpuasa di bulan Ramadan karena ada udzur, misalnya karena sakit atau karena haid, maka boleh langsung berpuasa enam hari di bulan Syawal."

"Adapun bagi orang yang sengaja tidak berpuasa di bulan Ramadan, padahal tidak ada udzur, maka haram baginya berpuasa enam hari di bulan Syawal sebelum mengganti puasa Ramadan yang ditinggalkannya."

Disebutkan dalam kitab Hasyiatul Jamal'ala Syarh Al-Minhaj:

"Jika seseorang sengaja tidak melakukan puasa Ramadan, maka haram baginya melakukan puasa enam hari bulan Syawal, selain (mengganti) puasa Ramadan. Hal ini karena dia wajib mengganti puasa Ramadan dengan segera."

Dikutip dari laman sumsel.kemenag.go.id, sebaiknya orang yang memiliki utang puasa Ramadhan membayarnya di bulan Syawal.

Sehingga, mempercepat proses pembebasan dirinya dari tanggungan utangnya tersebut.

Baca juga: Niat dan Tata Cara Salat Dhuha Hari Ini, Lengkap dengan Tata Cara Salat

Baca juga: Suasana Lebaran di Karanganyar, Masyarakat Tumplek Blek di Alun-Alun Karanganyar

Kemudian, dilanjutkan dengan enam hari puasa di bulan Syawal yang berarti dia telah melakukan amal perbuatan yang tidak ada batasnya hingga maut menjemputnya.

Allah SWT berfirman: “Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal).” (QS Al-Hijr: 99).

Dengan demikian, utang puasa Ramadan dibayar terlebih dahulu sebelum menunaikan puasa Syawal.

Setelah mengganti puasa Ramadan, bisa dilanjutkan dengan melaksanakan puasa enam hari di bulan Syawal.

(*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved