Berita Sragen Terbaru
Pilu, Bapak dan Anak Usia 4 Tahun di Sragen Bunuh Diri Bersama, Diduga Motif Ekonomi
Seorang ayah dan anak warga Kabupaten Sragen ditemukan dalam keadaan menggantung di dalam rumah, Jumat (6/5/2022).
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Seorang ayah dan anak warga Kabupaten Sragen ditemukan dalam keadaan menggantung di dalam rumah, Jumat (6/5/2022).
Sang ayah diketahui berinisial A dan anak perempuannya S, yang masih berusia 4 tahun.
Kasi Humas Polres Sragen, AKP Suwarso menyampaikan jika peristiwa itu pertama kali diketahui oleh tetangganya sekitar pukul 15.00 WIB.
Baca juga: Kasus Pesilat Karanganyar Tewas saat Latihan, Polisi Periksa 11 Orang Termasuk Guru Silat
Baca juga: Pilu, Pemuda Solo yang Tewas Terseret Ombak di Pantai Soge Pacitan Ternyata Akan Menikah Bulan Ini
"Sekira pukul 15.00 WIB, tetangganya yang merupakan penjual mie ayam mengunjungi rumah korban untuk memberikan makanan melalui pintu depan," ungkap AKP Suwarso, Jumat (6/5/2022).
Tetangga korban masuk ke rumah melalui pintu depan yang sudah dalam keadaan terbuka.
Setelah masuk ke dalam rumah, tetangga korban melihat korban beserta dengan anaknya sudah tergantung di blandar rumah dengan menggunakan tali tambang.
"Kemudian tetangga korban langsung berteriak dan mendekat ke warga lainnya," ujarnya.
Lanjut AKP Suwarso, berdasarkan keterangan dari tetangga korban, motif korban melakukan bunuh diri karena ada masalah ekonomi keluarga.
"Hasil pemeriksaan dengan saksi-saksi dan tetangga korban, dimungkinkan ada masalah ekonomi keluarga," jelasnya.
Baca juga: Nasib Nenek di Cepogo Boyolali : Tewas Seketika Ditabrak Motor Dini Hari, Kondisinya Mengenaskan
"Istri korban saat ini menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Singapura," tambahnya.
AKP Suwarso menuturkan dari hasil pemeriksaan luar oleh tim INAFIS dan tim medis tidak terdapat luka luar tanda kekerasan atau penganiayaan.
Pihak keluarga korban menerima kejadian tersebut sebagai takdir, dan tidak bersedia dilakuan autopsi kemudian jenazah diserahkan ke pihak keluarga untuk selanjutnya dimakamkan. (*)
Catatan Redaksi: Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya adalah Hotline Psychology Mobile RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta 08122551001.