Berita Solo Terbaru
Cerita Damkar Solo Jinakkan Api di Ruko Kawasan Pasar Gede yang Terbakar : 4 Petugas Sempat Kesetrum
Di tengah banjir dan longsor di Kota Solo, sempat ada kebakaran yang menimpa rumah di depan Pasar Gede.
Penulis: Tara Wahyu Nor Vitriani | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tara Wahyu NV
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Di tengah banjir dan longsor di Kota Solo, sempat ada kebakaran yang menimpa rumah di depan Pasar Gede.
Tepatnya di kawasan ruko di jalan RE Martadinata, Kelurahan Ketandan, Kecamatan Jebres, pada Minggu (8/5/2022) sore.
Kebakaran itu menimpa ruko milik Dewi Indrijati.
Tak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut hanya saja empat petugas damkar sempat tersetrum listrik saat menjinakkan si jago merah.
Komandan Regu Pemadam Kebakaran Dinas Pemadam Kebakaran Solo, Herlambang, mengatakan sempat terjadi hambatan saat memadamkan api.
"Yang pertama listrik masih menyala dan membuka pintu yang agak susah, yang jelas listrik tadi rekan kita juga kesetrum," ujarnya kepada TribunSolo.com.
Empat personil yang tersetrum itu sempat mendobrak pintu tapi ternyata listrik masuh nyala dan berada di bawah.
"Empat personil pertama datang pemadaman pertama," ungkapnya.
Herlambang mengaku, lokasi yang terbakar merupakan tempat tinggal dari pemilik toko yang berada d idepannya.
"Ini toko batik unggul laporannya, tapi yang titik api diketahui dari belakang, yang dibelakang kemungkinan gudang stock dan rumah tangga," ujarnya.
Dirinya mengaku belum mengetahui penyebab dari kebakaran tersebut.
"Belum tahu penyebabnya dari mana api itu berasal," paparnya.
Baca juga: Kasus Kebakaran Pasar Mebel Gilingan Solo, Polisi Periksa 13 Saksi dari Pedagang
Baca juga: Uniknya Bakdan Sapi yang Hanya Ada di Boyolali : Sebelum Diarak Kampung, Sapi-sapi Sarapan Ketupat
Sementara itu, Pemilik ruko Dewi Indrijati mengatakan saat terjadi kebakaran dirinya sedang membuka toko di daerah Coyudan.
"Dikasih tahu tetangga kalau rumah terjadi kebakaran, dikabari pas mau pulang tadi," ujarnya.
Dewi mengaku tidak mengetahui darimana sumber api tersebut.
Menurutnya, saat ditinggal kompor dirumah tersebut dalam kondisi mati.
"Enggak tahu dari mana apinya, tapi enggak tahu juga kalau korsleting listrik karena memang listrik enggak mati," ungkapnya.
Dirinya juga belum tahu kerugian akibat kebakaran tersebut.
"Barang berharga emas tidak ada, tapi kalau surat-surat enggak tahu juga, nanti kita cek," aku dia.
Longsor dan Banjir
Tak hanya banjir yang menerjang Kota Solo, tetapi rumah juga porak-poranda akibat longsor.
Tepatnya di Kampung Nayu Barat RT 2 RW XIII, Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari.
Rumah milik Tri Martono (64) hancur saat talut di Kali Anyar ambrol, karena derasnya arus sungai, Minggu (8/5/2022) kemarin.
Beruntung tak ada korban, karena yang rontok bagian kamar di dalam rumah.
Menurut Tri Martono, kondisi talud yang memprihatinkan itu sudah diketahui beberapa tahun ini.
"Kemarin hujan deras sekira 1,5 jam, arus air Kali Anyar dan Kadipiro besar, hingga jadi pusaran," katanya kepada TribunSolo.com, Senin (9/5/2022).
Talud yang sudah mulai keropos itu akhirnya tak kuar menahan arus air, dan kemudian longsor.
Namun, longsornya talud itu berdampak pada bagian kamar rumah Tri Martono, yang jaraknya hanya 1 meter.
"Itu kamar anak saya, kemarin pas mudik, sempat ditiduri, anak saya terus kembali, kamarnya longsor," ujarnya.
Baca juga: Pujian Setinggi Langit Crazy Rich Grobogan Joko Suranto untuk Gibran : Pemimpin yang Cepat Belajar
Baca juga: Byur! Lagi Tegang Nonton Horor KKN Desa Penari, Bioskop XXI Paragon Solo Kemasukan Air Hujan
Saat kejadian, dia mengatakan sudah memiliki firasat yang tidak enak.
Anggota keluarganya, berada di ruang tamu, sementara Tri memantau talud dari atas jempatan yang berada di samping rumahnya.
"Kalau dari dalam rumah tidak terasa, tidak ada guncangan," ucapnya.
"Tapi kalau dilihat dari luar, kelihatan terkikis sedikit-sedikit, dan langsung longsor," tambahnya.
Akibatnya longsor itu, suara gemuruh keras terdengar hingga satu kampung.
Tri berharap, talud yang jebol segera bisa diperbaiki oleh instansi terkait.
Sebab, bila terjadi hujan deras, dikhawatirkan akan terjadi longsor susulan.
"Kalau mengungsi tidak, bagian rumah utama yang didepan masih aman, masih bisa ditempati," aku dia.
Banjir Kepung Solo
Banjir yang terjadi di barat Pengadilan Negeri Kota Surakarta, sempat membuat kemacetan sepanjang lebih kurang 0,6 kilometer mulai dari perempat Hotel Novotel hingga Stadion Sriwedari, Solo.
Kabid Lalu Lintas, Ari Wibowo mengatakan saat ini arus lalu lintas di sepanjang jalan Slamet riyadi terutama didepan pengadilan Negeri Surakarta mulai lancar.
"Ya dari control room memang sempat ada kemacetan karena banjir di sebelah pengadilan negeri banjir cukup tinggi," katanya, Minggu (8/5/2022).
Menurutnya, karena beberapa kendaraan yang nekat menerjang banjir membuat motor baik roda dua maupun roda empat mengalami mogok.
"Bisa jadi karena mogok jadi membuat macet juga," ungkapnya.
Baca juga: Jalan Slamet Riyadi, Jalan Tersibuk di Kota Solo Lumpuh, Tak Tahan Diguyur Hujan 2 Jam
Baca juga: Jalan Lawu Depan Pasar Wisata Tawangmangu Macet, Banyak Kendaraan Turun ke Arah Solo
Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian BPBD Solo, Nico Agus Putranto mengatakan memang di beberapa ruas jalan utama di Solo sempat tergenang saat hujan lebat.
Antara lain di Jalan Soepomo (sekitar Pengadilan Negeri Solo), Jalan Moh Yamin (Notosuman), Jalan Gajah Mada dan Jalan Yosodipuro (sekitar Monumen Pers Nasional).
"Memang hujan tadi sangat deras dan disertai angin, sehingga menyebabkan air meluap," ungkapnya.
Dirinya juga mengaku sedang melakukan inventarisir sejumlah titik yang mengalami banjir.
"Beberapa jalan juga tergenang, tapi masih kami inventaris mana saja," paparnya.
Sebelumnya, Kota Solo diguyur hujan deras selama dua jam.
Mulai dari pukul 14.00 WIB - 16.00 WIB. Akibatnya, banjir terjadi di beberapa titik.
Salah satunya di samping pengadilan negeri Surakarta.
Banjir hingga sebetis orang dewasa membuat jalan macet dan motor mogok.
(*)