Berita Solo Terbaru
Alasan Sistem Zonasi di CFD Solo, Gibran : Agar Jalan Slamet Riyadi Tak Dipenuhi Sampah Usai Acara
Terungkap sudah kenapa sistem zonasi diterapkan saat CFD di sepanjang Jalan Slamet Riyadi, Kota Solo.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Terungkap sudah kenapa sistem zonasi diterapkan saat CFD di sepanjang Jalan Slamet Riyadi, Kota Solo.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menjelaskan, sistem zonasi itu akan membuat Jalan Slamet Riyadi bebas dari pedagang.
Pedagang nantinya akan ditempatkan pada lokasi tertentu.
Gibran mengatakan dengan sistem ini diharapkan pedagang tak membuat jalanan kotor atau penuh dengan sampah.
"Jadi pedagang itu tidak mengotori jalanan lah. Tahu sendiri kan habis selesai Car Free Day kan sampahnya dimana-mana sampai ke jalan-jalan," ujar Gibran, kepada TribunSolo.com, Selasa (10/5/2022).
"Ini mau kita tata. Konsepnya hampir sama tapi yang pedagang kita tata di titik-titik lokasi tertentu," tambahnya.
Menurutnya penataan penting dikarenakan jumlah pedagang yang biasa berjualan di CFD berjumlah ribuan, sehingga diharapkan semuanya bisa terfasilitasi.
"Soale kalau kita hitung dari semua paguyuban itu ada 2 ribuan pedagang baik itu yang makanan, souvenir, mainan anak," imbuhnya.
Baca juga: Rute CFD Solo Diperpendek, Cuma dari Simpang Empat Purwosari Sampai Bundaran Gladak
Baca juga: Penjelasan Gibran Soal Sistem Zonasi di CFD Solo Minggu Besok: Citywalk Tidak untuk Jual Makanan
Suami Selvi Ananda itu menginginkan CFD di Kota Solo ke depannya lebih rapi lagi.
Sistem zonasi diharapkan jadi solusi.
"Saya tahu kok tidak semuanya pengen olahraga, ada yang pengen cari sarapan juga, tapi tempatnya itu harus rapi dan setelah selesai acara itu sampahnya tidak berserakan," aku dia.
"Itu yang saya nggak mau," pungkasnya.
Sementara Tak Ada Jualan
Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mengizinkan digelarnya Car Free Day (CFD) setelah dua tahun vakum karena Pandemi Corona.