Berita Sragen Terbaru
Bukan Dioplos, Sragen Punya Racikan Teh Khas yang Melekat di Lidah : Rasa Sepet dan Warnanya Merah
Tak hanya di Kota Solo, Kabupaten Sragen juga mempunyai citarasa teh yang khas.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
Di Indonesia sendiri terdapat 7 jenis pohon teh, yang meliputi jenis Clone Rusia, Cambodia, TRI 24, TRI 25, Asamika, Gambung Sari 1-14, Teh China dan Teh Lokal Pasir Sarongge.
"Misalnya teh jenis Asamika itu cepat merah, kalau teh Sri Lanka (TRI 24/25) itu menghasilkan jikeng dengan rasa sepet pekat, China ada sensasi sedikit rasa pahit, kemudian dia bisa ada nilai kesehatan," terangnya.
Heru pun diminta oleh Bupati Sragen untuk membuat racikan produk teh khas Sragen.
"Jadi nanti bukan dioplos, kurang sepet pekonya ditambah, kurang mantep jipengnya ditambahi, kurang merah kempringnya ditambah, kurang wangi melatinya disetel lagi," jelasnya.
"Menyesuaikan dengan lidah orang Sragen, nanti kalau sudah minum teh racikan, minum teh yang lain nggak bisa, karena bagian perasa lidah belakang kita akan teringat, jadi meski minum di Solo, akan ingat kalau itu teh Sragen," pungkasnya.
Perjalanan Teh
Bagi sebagian orang, ketika makan tak lengkap rasanya jika minumnya bukan teh hangat atau es teh.
Seolah sudah mendarah daging, apapun makanannya minumnya pasti teh.
Sebelum kita mengenal teh menjadi minuman, ternyata ada sejarah panjang yang menyertainya.
Baik itu teh rasanya manis, pahit, wangi dan kombinasi.
Diceritakan ahli peracik teh atau master teh asal Sragen, Heru Purwanto, jika keberadaan teh di Indonesia sendiri sudah ada sebelum masa penjajahan Belanda.
"Cuma baru dikembangkan di Belanda tahun 1886, kalau di Indonesia baru dikembangkan tahun 1928, teh baru dikebunkan," kata Heru saat ditemui wartawan dalam acara Greatea, Jumat (13/5/2022).
Menurut Heru, Indonesia memiliki teh lokal yang diperkirakan sudah ada sebelum masuknya penjajah Belanda yakni jenis Pasir Sarongge.
Dulu, keberadaan pohon teh tak langsung diolah menjadi produk minuman.
Melainkan, pohon teh sempat dijadikan sebagai oleh-oleh yang diletakkan dalam pot.