Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Terbaru Boyolali

Prasasti Batu Sarungga di Cepogo Boyolali : Bukti Peradaban Maju, Tahun 901 Sudah Mengenal Tulisan

Lokasinya yang ada di tengah-tengah ladang perbukitan gunung Merabu, butuh perjuangan untuk mencapainya.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Rifatun Nadhiroh
TRIBUNSOLO.COM
Prasasti Sarungga yang ada di tengah-tengah ladang warga, di Dukuh Wonosegoro, Desa/ Kecamatan Cepogo 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI- Prasasti Sarungga yang terletak di sebuah ladang warga Dukuh Wonosegoro, Desa/ Kecamatan Cepogo, Boyolali sudah ditemukan warga beberapa tahun silam.

Namun, keberadaan prasasti ini belum banyak diketahui masyarakat umum.

Lokasinya yang ada di tengah-tengah ladang perbukitan gunung Merabu, butuh perjuangan untuk mencapainya.

Bahkan, tak ada jalan yang bisa dilalui kendaraan untuk bisa melihat langsung prasasti ini.

Baca juga: Berawal Dikenalkan Teman, Adik Jokowi Idayati dan Ketua MK Anwar Usman Akhirnya Menikah,Ini Kisahnya

Harus jalan kaki dengan medan naik turun untuk bisa melihat secara langsung prasasti yang tak jauh dari sungai yang di dominasi batu-batu berukuran raksasa itu.

Kusworo Rahadian mengungkapkan Boyolali Heritage Society (BHS) telah meneliti prasasti ini.

Penelitian dengan menggandeng mahasiswa arkeologi UGM untuk mengungkap makna dari prasasti ini.

"Penelitian tersebut juga dijelaskan bahwa ditulis menggunakan aksara Jawa Kuno,"

"Ada empat baris tulisan, sayangnya bait terakhir sudah tidak bisa dibaca," ungkapnya. 

Baca juga: Unik, Ada Tengkleng Kepala Kambing di Warung Tengkleng Ndas Sor Duren, Satu-satunya di Pedan Klaten

Prasasti tersebut bertuliskan, swa sti śa ka wa rṣā tī ta 8 2 3 jye ṣṭa ma sa pa ñca mi śu kla ha wa so kā la ni ki pa ta pā n ri śa rū ṅga nā mā...

Yang diterjemahkan "Selamat tahun Śaka yang telah lalu 823 pada bulan Jyesta tanggal 5 bagian bulan terang. Haryang (hari bersiklus 6), Wagai (hari bersiklus lima), Soma (hari bersiklus tujuh atau Senin), pada saat ini (terdapat) pertapaan di Śarūṅga (yang) hendaklah dinamai ...". 

“Berdasarkan penelitan tersebut juga telah dilakukan konversi penanggalan dari Saka ke Masehi. Sesuai penulisan tersebut disebut pada tanggal 25 bulan Mei tahun 901 masehi.  Jika ditarik ke tahun sekarang sudah 1.121 tahun silam,"

"Berarti menunjukan masyarakat lereng timur Merapi- Merbabu Boyolali sudah memiliki peradaban yang luhur yang sudah mengenal budaya menulis,” jelasnya.

Baca juga: Kuliner Enak di Boyolali: Iga Bakar Pak Wid yang Legendaris, Lezat dan Harganya Ekonomis

Menurut Kusworo, adanya prasasti tersebut menunjukan tingginya peradaban manusia di lokasi tersebut pada waktu itu.

“Pada 901 masyarakat sudah mengenal budaya tulis. Temuan ini juga didukung temuan ratusan jejak berupa obyek tinggalan arkeologi,” pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved