Berita Solo Terbaru
IDI Ungkap Kasus Cacar Monyet Sudah Ditemukan di Wilayah Jateng, Begini Gejalanya
Humas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jateng), dr Renni Yuniati menyebut kasus terbaru soal monkeypox atau cacar monyet.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kasus Monkeypox atau cacar monyet ternyata telah ditemukan di Provinsi Jawa Tengah (Jateng)
Hal tersebut diungkapkan Humas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jateng), dr Renni Yuniati kepada TribunSolo.com saat ditemui di Kota Solo, Sabtu (28/5/2022).
Selain virus Covid-19, jenis virus ini menjadi konsen IDI.
"Kemenkes mendata ada di Indonesia, tapi kita IDI tidak boleh merilis datanya itu karena itu kewenanangan Kemenkes," katanya.
"Di Jateng ada kasusnya, tapi kita belum tahu bagaimana cara penularannya," tambahnya.
Cacar monyet merupakan zoonosis, yakni penyakit yang bisa menular dari hewan ke manusia.
Setelah manusia tertular, virus ini bisa menularkan antar manusia.
"Bisa juga melalui benda yang terkontaminasi virus tersebut, seperti kayak Covid-19," ucapnya.
Dikatakan, gejala orang terpapar cacar monyet ini cukup unik.
Di mana orang yang terinfeksi cacar monyet akan menunjukkan kondisi kulit yang penuh dengan ruam-ruam akut, hingga muncul jerawat keras.
Baca juga: Cacar Monyet Terus Menyebar ke Berbagai Negara, WHO Langsung Rapat Darurat
Baca juga: Corona Belum Usai, Kini Wabah Monkeypox atau Cacar Monyet Terdeteksi di Amerika Utara dan Eropa
Penderitanya juga akan mengalami panas dingin, batuk, dan pusing.
"Virus ini merendahkan daya tahan tubuh, sehingga bakteri lain bisa masuk. Jadi seperti Covid, meninggalnya karena komorbid," ucapnya.
Penanganan orang terpapar virus cacar monyet ini untuk sementara seperti penanganan covid-19.
Selain itu, pasien akan diberikan antibiotik, vitamin, dan obat antivirus.