Anak Ridwan Kamil Hilang di Swiss
Eril Belum Ditemukan, Kekasih Tulis Curhat Haru : Tolong Tetap Hidup Ril, Aku Tahu Kamu Sangat Kuat
Nabila yakin jika Eril akan kuat menghadapi musibah yang sedang dilaluinya. Dirinya juga yakin akan bisa bertemu lagi dengan sulung Ridwan Kamil itu.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM -- Sampai kini Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril belum ditemukan selepas hilang saat berenang di Sungai Aare, Swiss.
Pihak keluarga dan orang-orang terdekat Eril pun memanjatkan doa agar korban ditemukan selamat.
Salah satu sosok merasa sedih karena Eril tak kunjung ditemukan adalah Nabila Ishma.
Nabila Ishma diketahui merupakan kekasih dari putra Ridwan Kamil.
Baca juga: Kata Warga Lokal Swiss soal Sungai Aare Tempat Eril Hilang : Bahaya Bagi yang Tak Terbiasa Dingin
Baca juga: Eril Putra Ridwan Kamil Belum Ditemukan, Ini Kendala Terbesar Dalam Pencarian di Sungai Aare Swiss
Dalam unggahan laman media sosialnya, Nabila mengungkapkan curhatan sedihnya pasca-sang kekasih, Eril hilang terseret arus Sungai Aare.
Diberitakan sebelumnya, Eril dinyatakan hilang di Sungai Aare, Swiss sejak Kamis (26/5/2022).
Sampai hari ini, Selasa (31/5/2022), keberadaan Eril masih jadi misteri.
Tim SAR Swiss, kepolisian, hingga keluarga besar Ridwan Kamil masih intens melakukan pencarian terhadap Eril.
Ridwan Kamil yang masih menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat pun memperpanjang cutinya guna mencari sang putra yang masih raib.
Ikut merasakan tak tenangnya keluarga Ridwan Kamil, kekasih Eril pun mengungkapkan hal sama.
Lewat unggahan di laman Instagram-nya, Nabila Ishma mengunggah potret kenangannya bersama Eril.
Tampak dalam foto yang ia bagikan, terlihat wajah Eril semringah sembari memegangi tangan Nabila.

Melengkapi unggahannya, Nabila menuliskan caption singkat namun penuh makna.
Nabila menuliskan pesannya untuk sang kekasih tercinta yang keberadaannya kini misterius.
Nabila yakin jika Eril akan kuat menghadapi musibah yang sedang dilaluinya.
Dirinya juga yakin akan bisa bertemu lagi dengan sulung Ridwan Kamil itu.
"Hold my hand tight and let’s get through this together a eril. Please stay ril, I know you’re really strong. Don’t be afraid of anything, I’m here to guide you until we can see each other again very soon. I miss you so much, like I always do
(Pegang tanganku erat-erat dan mari bersama-sama selesaikan ini. Tolong tetap (hidup) Ril, aku tahu kamu sangat kuat. Jangan takutkan apapun, aku di sini menunggu kamu sampai kita bertemu lagi. Aku sangat merindukanmu, seperti yang selalu aku lakukan)," tulis Nabila Ishma dilansirn dari TribunnewsBogor.com, Selasa (31/5/2022).

Unggahan Nabila Ishma itu lantas dibanjiri komentar warganet pengguna Instagram.
Sejumlah warganet terpantau turut menguatkan Nabila agar senantiasa sabar menghadapi cobaan.
Nabila sendiri juga meminta kepada netizen agar senantiasa mendoakan Eril.
"Terima kasih banyak untuk teman-teman yang sejak awal terus mendoakan Eril dan mendukung aku. Mohon maaf aku belum bisa membalas pesannya satu persatu. Eril orang yang sangat baik. Aku mohon teman-teman tidak berhenti mendoakan Eril agar Eril bisa secepatnya berkumpul lagi bersama kita semua. Al-fatihah," ungkap Nabila Ishma.
Kesaksian Warga Lokal Swis soal Sungai Aare
Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril, putra Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, sampai kini masih belum ditemukan usai hanyut di Sungai Aare, Bern, Swiss sejak Kamis (26/5/2022).
Sampai hari kelima pencarian, belum ada titik terang mengenai hilangnya Eril.
Pihak keluarga pun mengaku Eril pandai berenang dan punya sertifikat menyelam.
Tetapi, lulusan Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB) itu dihanyutkan arus deras Sungai Aare.
Baca juga: Eril Putra Ridwan Kamil Belum Ditemukan, Ini Kendala Terbesar Dalam Pencarian di Sungai Aare Swiss
Baca juga: Atalia Praratya Istri Ridwan Kamil Ubah Foto Profil di Instagram Cium Sang Putra: Mohon Doakan Eril
Sungai Aare dikenal memiliki arus cukup kuat.
Sungai yang populer sebagai tempat wisata di Bern ini juga dikenal bersuhu dingin.
Ketika Eril hanyut, suhu air Sungai Aare dilaporkan berada di tingkat 16 derajat Celsius.
Suhu itu cukup dingin bagi orang yang belum terbiasa.
Martin Heiniger, seorang warga lokal yang telah bermukim di Bern selama 30 tahun, menyebut bahwa sungai itu lebih berbahaya bagi perenang yang tak terbiasa dengan air dingin.
Dikutip dari Kompas.TV pada Selasa (31/5/2022), dia menyarankan jika ingin berenang, harus didampingi oleh perenang yang lebih berpengalaman.
Selain itu, jangan makan terlalu banyak sebelum berenang.
Menurut Heiniger, wisatawan di Aare biasanya berenang atau menghanyutkan diri ketika suhu air melebih 20 derajat Celius.
Namun, kata dia, memang ada sejumlah wisatawan yang pilih menceburkan diri saat air sedingin belasan derajat Celsius.
Heiniger menegaskan pentingnya membiasakan diri lebih dulu dengan air dingin sebelum terjun ke Sungai Aare.
Jika tidak, akibatnya bisa fatal.
“Sangat penting untuk membiasakan diri lebih dulu dengan temperaturnya. Jika itu (temperaturnya) lebih dingin dari yang biasa Anda rasakan, mungkin itu lebih berbahaya karena otot-ototmu bisa keram,” kata Heiniger.
“Saya biasanya akan selalu menceburkan diri lebih dulu, bukan untuk berenang, tetapi sekadar untuk membiasakan diri dengan temperaturnya. Lalu saya akan mentas, menceburkan diri kembali dan coba merasakan apakah akan baik-baik saja atau tidak (untuk berenang),” lanjutnya.
Heiniger menambahkan ketinggian air dan jalur renang sebaiknya dicek lebih dulu.
Di Aare, terkadang volume arus air lebih besar dari biasanya sehingga menyebabkan banjir lebih lama.
Jalur renang juga perlu dicek dan direncanakan.
Menurutnya, kondisi tiap kelokan sungai berbeda dan dapat memuat batu atau benda lain yang bisa membahayakan.
Lebih lanjut, Heiniger menyarankan calon perenang untuk membawa sesuatu yang bisa mengapung untuk mengantisipasi insiden tak terduga.
Sebelumnya, adik Ridwan Kamil, Elpi Nazmuzaman menyatakan bahwa Eril hanyut sekitar pukul 10.00 waktu setempat.
Saat itu, Eril disebut dihanyutkan arus deras sungai saat hendak naik ke permukaan.
Sungai Aare sendiri memiliki titik-titik yang dibuat untuk menepi perenang.
Titik-titik itu diniatkan untuk menepi wisatawan yang menghanyutkan diri agar tidak keterusan terbawa arus sungai.
Insiden hanyutnya wisatawan di Sungai Aare bukanlah hal yang langka.
Duta Besar RI untuk Swiss dan Liechtenstein Muliaman D Hadad menyebut, berdasarkan data kepolisian Swiss, setiap tahunnya ada 15-20 wisatawan yang tenggelam dan terbawa arus sungai Aare.
(*)