Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Hari Lahir Pancasila

Mengenang Soekarno sebagai Pencetus Ide Pancasila, Intip Kuliner Khas Solo Favorit Presiden Pertama

Bicara tentang Soekarno, tak lepas dari sisi kesederhanaannya soal selera kuliner. Ia punya daftar kuliner favorit ketika berkunjung ke Solo.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
KOMPAS/SONG
Foto Presiden pertama RI, Soekarno. 

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Hari ini, Rabu (1/6/2022) diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila.

Diketahui, proses kelahiran Pancasila sebagai pilar ideologis Indonesia tak lepas dari peran Presiden RI pertama kali, Soekarno.

Adapun ide dasar terkait Pancasila rupanya hasil dari perenungan Presiden pertama Indonesia, Soekarno ketika diasingkan selama empat tahun di Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur.

Soekarno yang diasingkan ke daerah terpencil justru menjadi lebih banyak merenung dan berpkir daripada sebelumnya.

Dalam buku bertajuk Bung Karno dan Pancasila, Ilham dari Flores untuk Nusantara, Soekarno disebut memelajari lebih jauh terkait Islam hingga pluralisme.

Baca juga: Cerita Awal Mula Ide Pancasila, Soekarno Merenung di Bawah Pohon Sukun di Ende: Kutemukan 5 Butir

Baca juga: Jokowi Pulang Kampung, Intip 8 Kuliner Mak Nyus Favorit Presiden RI Kalau ke Solo

Di Hari Lahir Pancasila ini, rakyat Indonesia banyak yang mengenang perjuangan Soekarno dalam merumuskan ide lima dasar negara.

Bicara tentang Soekarno, tak lepas dari sisi kesederhanaannya soal selera kuliner.

Soekarno sendiri diketahui punya daftar kuliner favorit ketika berkunjung ke Solo.

Kuliner tradisional favorit Soekarno itu sampai kini masih eksis di Solo. Apa saja?

Eks Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo pernah mengungkapkan sejumlah makanan khas Solo yang jadi favorit Bung Karno.

Antara lain sayur asem, sayur lodeh, ikan asin, dan sambal terasi.

Sementara di Solo, Soekarno suka menyantap nasi liwet dan cabuk rambak.

Bagi Anda yang penasaran ingin mencicipi nasi liwet khas Solo seperti Bung Karno tak perlu bingung.

Di Kota Solo tak sulit menemukan warung nasi liwet.

Salah satu yang populer adalah Nasi Liwet Yu Sani.

Nasi Liwet Yu Sani cabang pertama ada di Jalan Jalan Veteran Nomor 90-191, Gajahan, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo.

Cabang keduanya di Jalan Ir. Soekarno Nomor 8, Dusun II, Langenharjo, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.

Nasi Liwet Yu Sani selalu ramai dikunjungi pembeli. Pasalnya, nasi liwet di sini terkenal enak dan murah harganya.

Menu nasi liwet khas Solo.
Menu nasi liwet khas Solo. (TRIBUNSOLO.COM/IMAM SAPUTRO)

Untuk satu porsi nasi liwet komplet diberi harga kira-kira Rp 12.000-an.

Tersedia juga aneka lauk pelengkap dengan harga terjangkau dan rasa yang enak.

Bagi yang ingin mencoba, bisa datang pukul 17.00 sampai 23.00 WIB.

Sedangkan cabuk rambak, makanan khas Solo lainnya kesukaan Soekarno, bisa dijumpai di Pasar Gede Pasar Gede Hardjonagoro.

Cabuk rambak adalah kuliner khas Solo yang kini mulai jarang ditemukan, bahkan di Kota Solo sekalipun.

Hal ini disampaikan oleh Ratmi, satu di antara penjual cabuk rambak saat ditemui di kios jualannya, di Pasar Gede Hardjonagoro.

Sambil menyajikan cabuk rambak, Ratmi mengatakan bahwa makanan ini mulai jarang ditemukan.

Ini dia cCabuk rambak, makanan khas Solo yang berpenampilan sederhana.
Ini dia cCabuk rambak, makanan khas Solo yang berpenampilan sederhana. (TRIBUNSOLO.COM)

Menurutnya, dulu beberapa penjual masih sering berkeliling untuk menjajakan kuliner ini, namun kini hal tersebut tampaknya sudah semakin jarang.

"Dulu sering ada yang keliling jualan (cabuk rambak), tapi mungkin sekarang jarang ya," ujar Ratmi.

"Mungkin sekarang penjualnya sudah pada tua, jadi enggak jualan lagi, atau milih jualan di pasar."

Meskipun Ratmi menyebut cabuk rambak kini sudah mulai langka, namun makanan ini masih bisa ditemukan di pasar-pasar tradisional di daerah Solo, termasuk di Pasar Gede.

Cabuk rambak dibuat dari gendar yang kemudian disiram saus wijen yang khas kemudian ditambah rambak (atau orang Solo sering menyebutnya karak) sebagai pelengkap.

Harga satu porsi cabuk rambak cukup bervariasi, di kios milik Ratmi, satu porsinya dihargai Rp 5 ribu.

Selain dua makanan itu, Soekarno juga dikenal menggemari pecel.

Bahkan, Bung Karno bahkan hingga mengenalkan pecel ke benua Eropa

Kuliner pecel favorit Bung Karno adalah Pecel Blitar.

Namun jika Anda di Kota Solo tetap bisa makan pecel yang terkenal enak.

Salah satunya adalah RM Pecel Bu Kis yang legendari.

RM Pecel Bu Kis merupakan menu sarapan pecel enak di Solo yang terkenal enak

Ilustrasi Pecel
Ilustrasi Pecel (Instagram.com/ @foodandcookingdiary)

RM Pecel Bu Kis bisa kamu temukan di Jalan Gleges, Sriwedari, Laweyan, Sriwedari, Kec. Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah, letaknya tak jauh dari THR Sriwedari.

Sambel pecel enak di Solo disajikan di warung ini memiliki cita rasa khas yang tidak terlalu pedas dengan dominan rasa manis dipadukan dengan sayur-sayuran segar.

Beragam sayuran segar dari menu pecel yang disajikan di RM Pecel Bu Kis ini seperti daun pepaya, bayem, kembang turi, kenikir, toge dan kol.

Di warung pecel ini kamu bisa menikmati nasi pecel dengan beragam lauk yang enak seperti babat, empal, telor, ayam hingga jeroan.

Selain pecel, ada juga satu menu istimewa yang bisa kamu santap yakni sambel tumpang yang tak kalah menggoda. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved