Berita Solo Terbaru
Ibu di Solo Mencari Keadilan, Anaknya Bertugas di Papua Meninggal, Ada Luka Lebam Diduga Dianiaya
Seorang ibu bernama Sri Rejeki (50), warga Solo tengah berjuang mencari keadilan. Putranya bernama Sertu Marctyan Bayu Pratama meninggal saat bertugas
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Seorang ibu bernama Sri Rejeki (50), warga Solo tengah berjuang mencari keadilan.
Ia masih ingin mencari tau kebenaran dibalik kematian putranya bernama Sertu Marctyan Bayu Pratama meninggal saat bertugas di Timika, Papua.
Pada Juni 2021, anaknya mendapatkan tugas ke Timika. Namun pada tanggal 8 November 2021, anaknya pulang dalam keadaan tak bernyawa.
Ada kejanggalan dalam kematian Sertu Marctyan Bayu Pratama, yang tengah dikejar oleh sang ibu.
"Saya minta outopsi ulang. Tapi petugas justru hanya memberikan janji akan diberi hasil outopsi," katanya, Kamis (2/6/2022).
Berkait dengan langkah Sri Rejeki (50 tahun), yang menuntut keadilan atas kematian anggota TNI Sersan Satu (Sertu) Marctyan Bayu Pratama, putranya yang meninggal saat bertugas di Timika, Papua, Tribun Network telah berupaya memintai konfirmasi kepada pemangku kepentingan.
Tribunnews.com juga telah mencoba meminta tanggapan terkait berita tersebut kepada Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Prantara Santosa melalui pesan WhatsApp di nomor 081285230888 pada Kamis (2/6/2022) pukul 16.59 WIB.
Meski pesan tersebut telah terkirim, namun demikian belum diketahui perihal sudah atau belumnya pesan tersebut dibaca.
Wartawan Tribun Network telah meminta tanggapanKepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen TNI Tatang Subarna melalui pesan WhatsApp di nomor 0822381xxxxx pada Kamis (2/6/2022) pukul 16.59 WIB.
Pesan tersebut telah terkirim, namun demikian belum diketahui perihal sudah atau belum terbaca pesan tersebut.
Juha beritikad meminta tanggapan melalui pesan WhatsApp kepada Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa di nomor 0813869xxxxx pada Jumat (3/6/2022) pukul 15.50 WIB.
Pesan juga telah terbaca dengan tanda dua centang biru. Namun Panglima TNI tidak menjawab.
Selain itu, Tribunnews.com juga telah mencoba meminta tanggapan kepada Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman melalui pesan WhatsApp di nomor 0812231xxxxx Jumat (3/6/2022) pukul 15.52 WIB.
Meski pesan tersebut telah terkirim, tanda centang dua, belum diketahui perihal apakah Jenderal Dudung membaca atau tidak membaca pesan tersebut.