Kualitas Udara Jakarta Terburuk di Dunia, Anies Baswedan Dianggap Gagal Total Atasi Polusi oleh PSI
Menurutnya, kondisi udara di Jakarta tak mengalami banyak perubahan sejak Anies menjabat sebagai Gubernur DKI pada 2017 silam.
Penulis: Tribun Network | Editor: Rifatun Nadhiroh
TRIBUNSOLO.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dianggap gagal dalam memperbaiki kualitas udara di ibu kota.
Hal itu diutarakan oleh Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo.
Menurutnya, kondisi udara di Jakarta tak mengalami banyak perubahan sejak Anies menjabat sebagai Gubernur DKI pada 2017 silam.
"Persoalan kualitas udara saat awal masa jabatan pak Anies sampai sekarang gitu-gitu saja," ucapnya dalam keterangan tertulis, Kamis (16/6/2022).
Baca juga: Marshanda Merasa Gagal Jadi Seorang Anak Karena Tak Bisa Rawat Sang Ayah yang Idap Sakit Mental
Ara, sapaan akrab Anggara Wicitra Sastroamidjojo menilai, Anies tak punya visi integrasi kebijakan untuk menyelesaikan persoalan polusi udara sehingga tidak ada progres berarti dari penyelesaian masalah ini.
Kondisi ini makin diperparah dengan gagalnya beberapa program pengendalian kendaraan yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
"Upaya mengendalikan kendaraan bermotor pribadi juga akhirnya gagal karena proyek LRT dan penerapan ERP (Electronic Road Pricing) yang direncanakan di RPJMD tidak berhasil dieksekusi," ujarnya.
Baca juga: Elektabilitas Ganjar Pranowo Paling Tinggi Menurut Survei Charta Politika, Ganjar: Survei Opo?
Politisi muda ini pun mendorong Pemprov DKI Jakarta untuk menginisiasi perencanaan terintegrasi antar wilayah untuk mengatasi masalah polusi udara.
Daerah penyangga, seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Belaso pun perlu dilibatkan dalam menyelesaikan masalah polusi udara ini.
"Pemprov DKI harus jadi inisiator perencanaan kebijakan terintegrasi mengatasi masalah kualitas udara ini, karena Jakarta jadi pusat ekonomi dan punya kekuatan fiskal mumpuni," tuturnya.
"Jabodetabek ini megapolitan walaupun di bawah instansi pemerintah daerah (pemda) yang berbeda-beda. Jadi enggak akan bisa sendiri-sendiri," sambungnya.
Lebih lanjut Ara menjelaskan, ada beberapa opsi kebijakan yang dapat diintegrasikan wilayah penyangga, seperti memasifkan uji emisi gratis serta percepatan pembangunan moda transportasi antar kota.
(Anggota Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo menilai, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan gagal dalam memperbaiki kualitas udara di ibu kota)
Baca juga: Desy Ratnasari Ungkap Kedekatannya dengan Nassar KDI Hanyalah Settingan, Akui Tak Suka Brondong
"Sumber masalah kualitas udara paling utama adalah kendaraan pribadi, jadi itu yang harus dikendalikan. Perbanyak uji emisi gratis termasuk di daerah penyangga karena kendaraan dari sana juga menyumbang polusi," kata Ara.
"Setelahnya pikirkan bagaimana kita memperbanyak opsi moda transportasi untuk mobilitas masyarakat," sambungnya.