Khilafatul Muslimin di Solo
Wakil Menteri Agama Tanggapi Soal Khilafatul Muslimin: Harus Dirangkul Kembali
Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Sa'adi mengungkapkan bahwa anggota Khilafatul Muslimin tetap dirangkul untuk kembali ke pemahaman semestinya.
Penulis: Tara Wahyu Nor Vitriani | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tara Wahyu NV
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Sa'adi mengungkapkan bahwa anggota Khilafatul Muslimin tetap dirangkul untuk kembali ke pemahaman ideologi yang semestinya.
"Harus dirangkul kembali untuk dikembalikan pemahamannya agar menerima dan juga mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," katanya di Solo, Rabu (15/6/202) malam.
Menurutnya, hal tersebut juga menjadi salah satu tugas dari penyuluh dari Kementerian Agama (Kemenag).
Baca juga: Viral Khilafatul Muslimin, Gibran Minta Masyarakat Lapor Jika Ada Kelompok Mencurigakan di Solo
Baca juga: Fakta Khilafatul Muslimin di Solo, Sukoharjo, Klaten & Karanganyar : Rekrut Orang Dekat Sejak Lama
Dirinya juga mengajak organisasi masyarakat untuk turut serta memberikan pendampingan terhadap anggota Khilafatul Muslimin.
"Kewajiban seluruh pimpinan ormas Islam mengajak mereka kembali ya memberikan pemahaman yang benar di dalam memahami nilai ajaran agama dan juga di dalam konteksnya kehidupan bernegara dan bermasyarakat," ujarnya.
Mengenai Khilafatul Muslimin, menegaskan bahwa organisasi tersebut tidak terdaftar di Kementerian Agama.
Untuk itu, untuk persoalan Khilafatul Muslimin diserahkan ke pihak kepolisian.
Baca juga: Geledah 6 Lokasi terkait Khilafatul Muslimin di Klaten, Ada Berkas Struktur Organisasi Khilafah
"Kami tegaskan, Khilafatul Muslimin tidak terdaftar di Kemenag. Untuk itu kami serahkan proses hukum ke kepolisian untuk ditindaklanjuti, didalami, melalui penyelidikan dan penyidikan," jelasnya.
Terpisah, Kepala Kanwil Kemenag Jawa Tengah Musta'in Ahmad, mengatakan ada 4 ribu penyuluh di Jawa Tengah.
"Kita punya sekitar 4 ribu penyuluh, baik yang PNS maupun yang bukan. Kita optimalkan peran penyuluh untuk merangkul kembali mereka," tuturnya. (*)