Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Nasional

Megawati Kesal Hubungannya dengan Jokowi Dirumorkan Retak, Ungkap Alasan Selama Ini Diam

Megawati membantah isu soal hubungannya dengan Jokowi yang retak karena perbedaan pandangan politik. Ia punya alasan kenapa selama ini diam.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
DOK.PDI-P
Pertemuan Jokowi dan Ketua Umum PDI-P Megawati di Istana Batu Tulis, Selasa (12/6/2018). Megawati kesal dirumorkan retak dengan Jokowi. 

TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA- Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri gerah diisukan hubungannya retak dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Megawati membantah isu soal hubungannya dengan Jokowi yang retak sebelum Pemilu 2024 karena perbedaan pandangan politik.

Menurut Megawati yang hadir dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (21/6/2022), tak ada yang perlu dikhawatirkan soal hubungannya dengan Jokowi.

“Diomongi saya sama Pak Jokowi sudah retak. Hlo ngamuk wae (aja) nggak pernah sama Pak Jokowi,” ucapnya, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Kompas TV, Selasa siang.

Baca juga: Presiden Joko Widodo Ulang Tahun, Ini 5 Fakta Unik Jokowi : Cinta Pertama & Alasan Tak Pakai Arloji

Megawati mengatakan dirinya selama ini hanya diam mendengar desas-desus retaknya hubungannya dengan Jokowi, karena menganggap hal itu tak perlu ditanggapi.

Namun lama-kelamaan Megawati merasa gerah juga.

Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri.
Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri. (YouTube Sekretariat Presiden)

“Bagaimana ya, saya lama-lama kok jengkel juga ya, piye to (bagaimana), orang saya kan diam aja begini, minta ampun,” ungkapnya.

Adapun Presiden Joko Widodo juga hadir Rakernas ke-2 PDIP yang digelar di Lenteng Agung ini.

Saatt Megawati menyampaikan pidatonya, Jokowi terlihat memperhatikan dan merespons perkataan Ketum PDIP dengan senyuman.

Baca juga: Partai Lain Sudah Bahas Koalisi, Megawati Gerah : Kalau Ada Kader PDIP Bahas Koalisi Silakan Out!

Jokowi sendiri sebelumnya juga mengungkapkan bagaimana hubungan dirinya dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Jokowi mengibaratkan, ia dan Megawati selama ini seperti hubungan ibu dan anak.

Presiden RI menjelaskan hal itu menjawab isu mengenai keretakan hubungan dirinya dengan Megawati dan PDIP.

Ia melontarkan pernyataan tersebut dalam sambutannya pada peresmian Masjid At-Taufiq yang terletak di kawasan DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (8/6/2022).

Baca juga: Politikus PDIP Ini Minta Ganjar Pranowo Tak Bernafsu soal Capres 2024 : Tunggu Arahan Megawati Dulu

“Ibu Mega (Megawati) itu seperti ibu saya sendiri. Saya sangat, sangat, sangat menghormati beliau, ibu Mega,” katanya.

Jokowi juga mengatakan bahwa hubungan anak dengan ibu itu adalah hubungan batin.

Dirinya mengaku begitu hormat kepada Megawati yang selalu percaya dan tidak pernah berubah.

Oleh karenanya menurut Jokowi, dalam perjalanan hubungan antara ibu dan anak, wajar terjadi perbedaan pandangan atau pendapat.

“Kemudian kalau dalam perjalanan panjang kadang-kadang ada perbedaan antara anak dan ibu yaitu wajar-wajar saja, biasa,” pungkasnya.

Baca juga: Partai Lain Sudah Bahas Koalisi, Megawati Gerah : Kalau Ada Kader PDIP Bahas Koalisi Silakan Out!

Megawati Sindir Parpol yang Umumkan Koalisi

Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri mengomentari soal tren sejumlah partai politik yang mengumumkan koalisi, padahal Pemilu 2024 masih dua tahun lagi.

Megawati pun secara tegas memberikan kritikan terkait adanya koalisi yang beberapa dilakukan oleh sejumlah partai politik (parpol).

Kritikan ini dilemparkan Megawati saat acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PDIP Tahun 2021-2022.

Menurut Megawati,  seharusnya di sistem pemerintahan serta ketatanegaraan Indonesia tidak ada bentuk koalisi.

Baca juga: Gibran Akui Ada Saran dari Megawati-Puan Lanjutkan Karir Politik ke Daerah Lain 

Dirinya pun menegaskan prinsip kenegaraan dalam Rakernas PDIP, di mana sistem pemerintahan di Indonesia adalah presidensial bukan parlementer.

"Akibatnya saya kan suka bingung kok bilang koalisi, tidak ada koalisi, tidak ada, kalau kerjasama yes," ujarnya dalam Rakernas PDIP, di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (21/6/2022).

"Ini ketatanegaraan kita lho, ini ketatanegaraan kita, ini ketatanegaraan kita tau nggak," teragnya kembali.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka bertemu dengan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka bertemu dengan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani. (TribunSolo.com / Istimewa)

Tak cukup sampai di situ, Presiden Republik Indonesia (RI) ke-5 ini juga mengingatkan para kader PDIP untuk tak membahas soal koalisi di tubuh partai.

Baca juga: Megawati Minta Kader PDIP yang Berbuat Manuver atau Main Dua Kaki Segera Keluar: Daripada Saya Pecat

"Kalau masih ada yang ngomong di PDIP urusan koalisi, out! Berarti nggak ngerti sistem ketatanegaraan kita," ujarnya tegas.

Megawati mengatakan, apa yang dirinya katakan adalah sebuah kritik yang membangun, dan memiliki dasarnya.

"Jangan lagi saya digoreng-goreng, ini pemerintahan dan ketatanegaraan Republik Indonesia, saya sudah nggak tahan ini kok jadi begini, ngomong enak koalisi, piye to yo karepe (bagaimana maksudnya)," lanjutnya.

Beri Wejangan Ini ke Gibran

Sebelumnya, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menemui Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani di kediaman Megawati pada Sabtu (18/6) lalu di DKI Jakarta.

Gibran kala itu sowan kepada ibu-anak itu usai mengikuti sekolah partai yang dihelat PDIP bagi kepala-kepala daerah.

Dari Megawati dan Puan, Gibran mengaku mendapat saran mengenai kelanjutan karir politiknya ke depan.

Baca juga: Prabowo Sarankan Gibran Maju di Pilgub, Pengamat UNS Sebut Potensi Menang Besar di Jateng

Meski begitu, tidak ada wilayah spesifik yang disampaikan oleh elit partai berlambang banteng moncong putih itu kepadanya. 

"(Disarankan ke daerah) Ya memang tidak secara spesifik seperti itu, intinya banyak saran dan masukan," katanya, Selasa (21/6/2022). 

"Yang namanya ketemu dengan Ketua Umum, petinggi partai politik pasti banyak saran-saran, ini disini dulu, nanti kedepan kesana, kan ngono," paparnya. 

Gibran mengaku belum membicarakan perihal masa depannya dengan sang ayah yakni Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca juga: Pemasang Spanduk Bergambar Puan & Gibran Masih Misterius, Ternyata Bukan Projo Solo yang Membuatnya

Sebab dalam beberapa waktu belakangan, Gibran memang mendapatkan saran untuk maju menjadi Gubernur.

Salah satunya dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Putra sulung Presiden Joko Widodo itu menegaskan bahwa dirinya masih menimbang-nimbang jika ditugaskan oleh Megawati untuk maju menjadi Gubenur. 

Hal tersebut menyusul adanya lampu hijau dari PDIP yang bakal mempertimbangkan Gibran maju dalam Pilkada 2024.

"Belum pernah membicarakan (dengan Jokowi, -red), saran juga belum, nanti saja urusan nanti," terangnya. 

(*)

 

Sumber: Kompas TV
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved