Liputan Haji 2022
Nyaris Batal Berangkat ke Tanah Suci, Dua Calhaj Asal Karanganyar Sempat Terpapar Covid-19
Bupati Juliyatmono menceritakan ada Dua calon haji (calhaj) asal Kabupaten Karanganyar nyaris gagal berangkat ke Tanah Suci.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Dua calon haji (calhaj) asal Kabupaten Karanganyar nyaris gagal berangkat ke Tanah Suci, Mekkah dan Madinah, Arab Saudi.
Kedua Calhaj nyaris batal berangkat karena sempat dinyatakan terpapar Covid-19.
Bupati Karanganyar, Juliyatmono, mengatakan dua calhaj sempat dinyatakan positif berdasarkan hasil tes usap atau swab hidung dan tenggorokan.
Baca juga: Info Haji 2022: Sembilan Ribu JCH Diberangkatkan dari Embarkasi Solo, 9 JCH Sakit di Arab Saudi
"Ada dua calhaj dinyatakan positif corona, masing-masing berada di kelompok terbamg (kloter) 25 dan 26," kata Juliyatmono kepada TribunSolo.com, Rabu (23/6/2022).
Juliyatmono mengatakan usai dinyatakan positif, kedua dua calhaj ini menjalani karantina.
Selanjutnya, satu orang calhaj dari kloter 25 melakukan tes ulang dan hasilnya negatif Covid-19, disusul calhaj kloter 26 yang hasilnya juga sudah negatif.
"Calhaj yang pertama diberangkatkan ke Tanah Suci, sementara seorang calhaj kloter 26 tersebut harus diundur keberangkatannya ke Tanah Suci, dia tak bisa berangkat bersama satu kelompoknya dan baru akan diberangkat ke Tanah Suci bersama dengan kloter 28, rencananya terbang ke Tanah Suci pada Selasa (28/6/2022)," ucap Juliyatmono.
Sebelum bertolak ke Tanah suci, para jemaah calon haji masuk Asrama Haji Donudan di Boyolali terlebih dahulu sambil menunggu jadwal penerbangan.
Sebanyak 428 jemaah calon haji asal Karanganyar diberangkatkan tahun ini.
“Alhamdulillah tidak ada yang positif (Covid-19) lagi, calhaj asal Karanganyar bisa berangkat ibadah haji,” ungkap Juliyatmono.
Dia meminta para jemaah calon haji untuk menikmati serangkaian ibadah di tanah suci.
Ia juga berpesan supaya para jemaah calon haji memperbanyak bersyukur.
"Hindari mengeluh karena Allah Maha Pengampun," pungkas Juliyatmono. (*)