Berita Solo Terbaru
Kisah Sedih Putri Keraton Solo GRAy Devi : 3 Jam Menunggu, Tetap Gagal Bertemu Sang Ayah PB XIII
Keinginan Gusti Raden Ayu (GRAy) Devi Lelyana Dewi untuk menjenguk ayahnya, Sinuhun Paku Buwono (PB) XIII harus pupus.
Penulis: Tara Wahyu Nor Vitriani | Editor: Adi Surya Samodra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tara Wahyu NV
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Keinginan Gusti Raden Ayu (GRAy) Devi Lelyana Dewi untuk menjenguk ayahnya, Sinuhun Paku Buwono (PB) XIII harus pupus.
Itu selepas dirinya dipersulit dua orang abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Termasuk, GRAy Devi mendapat penolakan dari para abdi dalem saat hendak masuk ke Sasana Putro
"Saya masuk itu langsung menuju sasana Narendra tapi pagarnya ditutup, jadi saya pikir bisa masuk pintu yang lain ternyata aksesnya ditutup," kata dia, Jumat (1/7/2022).
Dua abdi dalem terus mengikuti pergerakan GRAy Devi saat berusaha mencari akses masuk.
Dia pun sempat menanyakan keberadaan Sinuhun kepada mereka.
Baca juga: Saat Air Mata Raja Keraton Solo PB XIII Jatuh : Usai Tiup Lilin, Potong Tumpeng & Suapi Permaisuri
Baca juga: Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Ulang Tahun Ke-74 : Ada Acara Malam Ini, Begini Susunan Acaranya
"Abdi dalem menjawab kalau Sinuhun ada di Narendra, saya pun langsung minta untuk ditemukan dengan Sinuhun," ujarnya.
Namun, saat dirinya meminta untuk dipertemukan dengan Sinuhun PB XIII.
Kedua abdi dalem tersebut menjelaskan ada prosedur yang harus dilewati bila ingin menjenguk.
"Ya, sudah saya ikuti prosedurnya, mereka bilang kalau prosedurnya harus menghubungi pengurus," kata dia.
"Ya, udah kalau gitu tolong hubungi pengurusnya, saya yang menghubungi atau kalian yang menghubungi," lanjut dia.
Namun tidak ada satupun yang beranjak untuk melakukan prosedur tersebut atau menghubungi pengurus.
"Akhirnya, mereka jadi mengikuti saya, saya sempat melihat pintu pager menuju Sasana Narendra terbuka," tuturnya.
GRAy Devi mengaku setelah menunggu tiga jam, dirinya pun terap tidak bisa bertemu dengan Sinuhun PB XIII.
Dirinya mengaku sangat sedih dengan kondisi yang terjadi saat ini.
"Saya sendiri pernah mengalami hidup di masa PB XII, pada saat saya masih kecil, anak-anaknya rukun, meski beda ibu tapi saling bermain bersama," terang GRAy Devi.
"Mau ketemu bapak mereka Sinuhun XII enggak ada prosedur harus lapor-lapor," imbuhnya.
GRAy Devi mengaku aneh dengan aturan yang diberlakukan bahkan saat anak ingin bertemu dengan ayahnya sendiri.
"Sangat tidak normal, buat saya aneh dan menyedihkan," aku dia.
"Benar-benar suatu peraturan yang bukan peraturan Keraton tapi peraturan yang dibikin untuk menghalangi sesuatu jadi itu menurut saya enggak bener," pungkasnya.
(*)