Berita Sragen Terbaru
Potret Prosesi Mitoni Menantu Pertama Bupati Sragen : Dibalut Suka Cita, Digelar Memakai Adat Jawa
Adat Jawa kental terasa dalam prosesi mitoni yang digelar Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati untuk menantunya, di Rumah Dinas Bupati Sragen.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Kabar bahagia datang dari keluarga Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati.
Orang nomor satu di Kabupaten Sragen tersebut kini tengah menantikan cucu pertamanya.
Diketahui, putra pertama Bupati Sragen yakni Ahmad Ismail Zulfajri Akbar dan istrinya Jihan Ukhti Nashiha tengah hamil anak pertama setelah melangsungkan pernikahan pada Desember 2021 lalu.
Baca juga: Kisah Anik Purwanti, Mantan TKW Asal Sragen : Pernah Kena Tipu Hingga Sukses Jualan Jamur Crispy
Baca juga: Parahnya Jalan Solo-Purwodadi Saat Hujan, Warga Sumberlawang Sragen : Itu Jalan Apa Sawah
Menginjak usia kandungan 7 bulan, Bupati Yuni lantas menggelar prosesi mitoni atau tingkeban.
Prosesi tingkeban diawali dengan pengajian yang digelar dengan khusyuk disertai pembacaan ayat suci Al-Quran.
Kemudian dilanjut proses sungkeman kepada masing-masing orangtua.
Acara inti yakni siraman digelar penuh makna sesuai dengan adat Jawa.
Masing-masing nenek dari kedua calon orangtua sama-sama menyiramkan air yang telah dicampur bunga ke kepala dan badan calon ibu.

Prosesi dilanjutkan dengan memecah cengkir gading atau kelapa muda oleh calon ayah.
Prosesi itu dimaksudkan untuk memprediksi jenis kelamin calon buah hati atau istilahnya USG ala orang Jawa.
Jika pecah dan air kelapa mengucur keatas diprekdisikan sang buah hati berjenis kelamin laki-laki.
Sedangkan bila air jatuh menyebar diprediksi berjenis kelamin perempuan.
Baca juga: Curhat Warga Sumberlawang Sragen soal Rusaknya Jalan Solo-Purwodadi: Debunya Mengganggu, Hujan Licin
Baca juga: Lupa Matikan Kompor, Dapur Sekolah di Sumberlawang Sragen Ludes Terbakar, Sempat Gegerkan Warga
Ketika Fajri memotong cengkir gading ternyata berakhir dengan air yang menyebar.