Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten Terbaru

Sudah Dibuka Sejak 29 Juni, Pasar Hewan Jatinom Masih Sepi Aktivitas Jual Beli Sapi

Belum terlihat adanya aktivitas jual beli hewan ternak di Pasar Hewan Jatinom,Klaten. Padahal kebutuhan sapi kurban biasanya meningkat jelang IdulAdha

TribunSolo.com/Ibnu Dwi Tamtomo
Sepinya aktivitas jual beli di Pasar Hewan Jatinom, Klaten, Senin (4/7/2022). Meski sudah dibuka sejak 29 Juni lalu, belum terlihat hewan ternak, khususnya sapi di Pasar Hewan Jatinom. Padahal kebutuhan sapi kurban biasanya meningkat jelang Idul Adha. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Pasar hewan se-Kabupaten Klaten telah dibuka sejak Rabu (29/6) kemarin, usai sempat tutup beberapa pekan akibat wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).

Akan tetapi, selama dua kali hari pasaran terpantau tak ada sapi yang dibawa pedagang atau peternak di Pasar Hewan Jatinom.

Padahal Hari Raya Idul Adha semakin dekat, dimana kebutuhan sapi untuk jadi hewan kurban biasanya meningkat.

Truwulun (60), pedagang sapi asal Kecamatan Jatinom, mengaku sudah dua kali datang ke Pasar Hewan Jatinom usapi pembukaan pasar hewan.

Baca juga: Potret Sepinya Pasar Hewan Jatianom Klaten Meski Sudah Diperbolehkan Beroperasi : Kosong Melompong

Baca juga: Pasar Hewan se-Kabupaten Klaten Kembali Dibuka, Bupati Sri Mulyani : Stok Aman untuk Idul Adha

Dia mengeluh karena tak mendapati adanya sapi yang dijual.

"Ini dua kali kesini saat pasaran, namun nggak ada sapi yang dijual dari kemarin," katanya, saat ditemui di lokasi, Senin (4/7/2022).

Biasanya saat pasaran, Truwulun mengaku bisa memborong atau membawa pulang hingga 4 ekor sapi.

Kebiasaan itu berubah saat pasar ditutup akibat kebijakan antisipasi PMK di Kabupaten Klaten.

"Biasanya saya pulang bawa 3 sampai 4 ekor sapi. Tapi karena 2 kali pasaran ini nggak ada yang jualan, jadi kosong, nggak ada barang yang dijual di pasar," ungkapnya.

Menurutnya, kebutuhan sapi untuk kurban yang meningkat ditambah barang yang sulit dicari membuat terjadinya kenaikan harga.

Baca juga: Hari Raya Idul Adha Tinggal Menghitung Hari, Kapan Pasar Hewan di Sragen Kembali Dibuka? 

Baca juga: Bikin Resah Warga, Sapi dari Lumajang yang Tergeletak di Pasar Hewan Boyolali Ada Gejala Klinis PMK

"Sekarang ini harganya tinggi tapi nggak ada barangnya, sekalipun harganya mahal tetep kita beli karena butuh," tegasnya.

Harga sapi dikatakannya mengalami kenaikan sekitar Rp1 juta per ekor.

"Kalau sekarang harga sapi yang siap untuk korban itu sekitar Rp21 juta sampai Rp22 juta untuk bobot sekitar 300 sampai 350 kilogram untuk jenis sapi metal, PO," jelasnya.

Meski pasar tutup, Truwulun mengaku tetap bisa mencari dagangan.

Lantaran beberapa peternak langsung menghubunginya untuk melakukan transaksi langsung di kandang.

"Kadang ada peternak langsung yang menawarkan sapi, kalau nggak ada ya saya keliling ke peternak," ungkapnya.

"Tapi harganya juga tetap tinggi untuk saat ini, bisa selisih harga Rp1 juta lebih mahal," pungkasnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved