Polisi Tembak Polisi
Fakta Ajudan Irjen Ferdy Sambo Tewas Ditembak Rekan Sesama Polisi, Diduga Berawal dari Pelecehan
Brigjen Ahmad Ramadhan menyebut jika Brigpol Yosua ditembak oleh Bharada E lantaran diduga melakukan pelecehan seksual kepada istri Ferdy Sambo.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Ia sedang melakukan tes RT-PCR.
"Jadi waktu kejadian penembakan tersebut Pak Sambo, Pak Kadiv, tidak ada di rumah tersebut," ujar Ramadhan.
"Pada saat kejadian, Kadiv Propam tidak ada di rumah karena sedang PCR test," imbuhnya.
Ferdy Sambo baru mengetahui peristiwa penembakan itu ketika ditelepon istrinya.

Kemudian, Ferdy Sambo telah melihat sopir dinas istri Ferdy Sambo itu meregang nyawa.
"Setelah kejadian, Ibu Sambo menelepon Pak Kadiv Propam. Kemudian datang, setelah tiba di rumah Pak Kadiv Propam menerima telpon dari ibu."
"Pak Kadiv Propam langsung menelpon Polres Jaksel dan Polres Jaksel melakukan olah TKP di rumah beliau," jelas Ramadhan.
Baca juga: Ada 233 Kasus Penembakan Massal Terjadi di Amerika Serikat Sepanjang Tahun 2022, Ini Pemicunya
Tujuh Luka Tembakan di Tubuh Brigadir Yosua, Bharada E Tak Ada Luka

Kasus penembakan itu membuat ada total 12 tembakan yang dikeluarkan oleh keduanya.
Ramadhan menyebut Brigadir Yosua mengeluarkan tujuh kali tembakan sedangkan Bharada E melesatkan lima tembakan.
Walaupun Bharada E menembakan lima peluru, Ramadhan mengungkapkan luka tembakan yang berada di tubuh Brigadir Yosua berjumlah tujuh luka.
"Walaupun lima tembakan ada satu tembakan yang mengenai tangan kemudian tembus ke badan, jadi kalau dibilang ada tujuh lubang tapi lima tembakan itu ada satu tembakan yang mengenai dua bagian tubuh termasuk luka sayatan itu," ujar Ramadhan.
Hanya saja, Bharada E justru tidak menderita luka apapun dalam insiden itu.
Ramadhan mengatakan hal ini karena Bharada E berada di lantai 2 rumah Ferdy Sambo yang setinggi 10 hingga 12 meter.
"Tidak ada (terkena tembakan), kan posisi dia lebih tinggi dan dia posisinya dalam keadaan yang terlindung," tukasnya.