Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Karanganyar Terbaru

Sekolah PAUD hingga SMP di Karanganyar Kini Terapkan 5 Hari KBM, Libur Sabtu-Minggu  

Para siswa jenjang PAUD hingga SMP di Karanganyar akan memiliki tambahan hari libur. Sebab, saat ini diterapkan lima hari KBM.

TribunSolo.com/Adi Surya
Ilustrasi siswa sekolah. Saat ini jenjang PAUD hingga SMP di karanganyar menerapkan lima hari KBM. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Sekolah jenjang PAUD, SD, dan SMP di Karanganyar kini menerapkan lima hari kegiatan belajar dan mengajar (KBM). 

Lima hari KBM ini akan diberlakukan mulai Senin (18/7/3022).

Artinya, para siswa di tingkat tersebut akan memiliki dua hari libur dalam sepekan, Sabtu dan Minggu.

Baca juga: Wilayah Pajang Laweyan Solo Tak Punya SMA & SMK Negeri, Setiap PPDB Siswa Kebingungan Cari Sekolah

KBM efektif dilakukan pada Senin - Jumat. 

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Karanganyar Yopi Eko Jatiwibowo mengatakan, penerapan KBM selama lima hari  sesuai surat edaran (SE) Bupati Karanganyar Juliyatmono Nomor 421/3.047.4 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Pendidikan di Karanganyar.

"Lima hari sekolah ini sesuai arahan bupati," ucap Yopi kepada TribunSolo.com, Jum'at (15/7/2022).

Yopi mengatakan, lima hari sekolah sudah mulai berjalan di sekolah-sekolah. 

Dia mengaku, sebelumnya pihaknya telah melakukan sosialisasi mengenai penerapan lima hari sekolah di seluruh penyelenggara pendidikan di seluruh Karanganyar

"Penerapan KBM selama 5 hari salah satunya menyesuaikan hari kerja aparatur sipil negara (ASN) di Karanganyar," kata Yopi.

Dia menjelaskan, penerapan lima hari sekolah juga diharapkan mampu memberikan peluang waktu lebih banyak bagi murid untuk bersosialisasi. 

Selain itu, penerapan aturan ini juga diharapkan dapat mengasah kemampuan ketrampilan masing-masing murid. 

"SE ini sudah ditandatangani Bupati Karanganyar tertanggal 8 Juli 2022, SE ini juga mendukung kurikulum merdeka yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan," ungkap Yopi .

Terkait teknis penyelenggaraan lima hari sekolah ini, Yopi mengatakan telah diatur masing-masing sekolah. 

Dimana secara otomatis jam kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa ditambah hariannya.

"Beberapa sekolah langsung menerapkan lima hari sekolah langsung saat hari pertama pembelajaran tatap muka tahun ajaran baru kemarin, bagi sekolah yang belum menerapkan, saya minta segera menyesuaikan," pungkasnya

Kuota PPDB SMA/SMK di Jateng

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memastikan kuota Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK di Jawa Tengah yang masih kosong bakal diisi untuk keluarga miskin atau tidak mampu. 

"Yang kurang murid bisa kita isi ya, makanya kita ingatkan agar beberapa daerah melakukan itu," kata Ganjar, kepada TribunSolo.com, Kamis (14/7/2022). 

Baca juga: Sosok Gibran di Mata Ganjar Pranowo : Kepala Daerah yang Kreatif, Tapi Sedikit Mbeling

Baca juga: Namanya Tertinggi dalam Survei Capres PPI, Ganjar Pranowo Pilih Urusi Inflasi, Bawang dan Cabai

Meski begitu, Ganjar mengaku bahwa jumlah sekolah yang tidak terpenuhi tidaklah banyak. 

"Tidak terlalu banyak, rata-rata 90 persen kok, apalagi dalam kota," ungkapnya. 

Saat ini jumlah lulusan SMP/MTS di Jawa Tengah mencapai 522.295.

Adapun daya tampung SMA/SMK Negeri di kawasan Jawa Tengah mencapai 217.745.

Baca juga: Jadi Pelanggan Sate Kambing Tali Roso Klaten, Ganjar Sempat Telepon Pemilik saat Tak Bisa Mampir

Sedangkan yang telah diterima hingga saat ini tercatat ada 216.107 peserta didik.

Sehingga sisa kursi kosong hanya terdapat 1.638 kursi saja. 

"Yang kosong-kosong itu kita prioritaskan untuk mohon maaf yang tidak mampu, kalau mereka keluarga yang agak miskin kita prioritaskan," kata Ganjar. 

Selain itu, Ganjar juga memberikan ospi sekolah swasta bagi orang tua siswa yang berkecukupan ataupun mampu. 

Baca juga: Potret Hari Terakhir PPDB SMA/SMK di Solo : 200 Siswa Gigit Jari Tak Masuk ke SMK N 6 

Baca juga: Puluhan Akun PPDB SMKN 9 Surakarta Hilang Misterius, Disdikbud Sebut Baru Pertama Kali Terjadi

Menurutnya, saat ini rata-rata sekolah swasta cukup bagus. 

"Banyaklah sekolah swasta yang bagus-bagus, apalagi yang di kota. Itu bisa diisi, karena semua tidak bisa tertampung di sekolah negeri," terangnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved