Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita KKB Papua

Terjadi Serangan KKB Papua di Distrik Nduga Sabtu 16 Juli 2022, 9 Orang Tewas

Total ada 10 orang korban yang saat ini sudah dibawa ke Puskesmas Kenyam, 9 di antaranya tewas.

Penulis: Tribun Network | Editor: Rifatun Nadhiroh
Humas Polda Papua
ILUSTRASI -- Suasana kepulan asap di Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Rabu (30/3/2022). 

TRIBUNSOLO.COM - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua melakukan aksi penyerangan yang berujung pada aksi pembantaian di Kampung Nogolait, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Sabtu (16/7/2022).

Total ada 10 orang korban yang saat ini sudah dibawa ke Puskesmas Kenyam, 9 di antaranya tewas.

Sedangkan, satu orang lainnya masih dalam perawatan di rumah sakit setempat.

Baca juga: Daftar Harga Minyak Goreng di Alfamart dan Indomaret Sabtu 16 Juli 2022: Ada Sania hingga Tropical

"Sampai sekarang dari data yang kami dapat, dari 10 yang ada di Puskesmas, sembilan orang tewas," ujar Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani, di Jayapura, Sabtu.

Identitas korban yang meninggal adalah Yulius Watu, Hubertus Goti, Daeng Marannu, Taufan Amir, Johan, Alex, Yuda Nurusingga, Nasjen dan Eliaser Baner.

Sementara satu korban yang mengalami luka-luka adalah Sudirman.

Baca juga: Ramalan Zodiak Sabtu 16 Juli 2022: Virgo Saatnya Belanjakan Uangmu, Pisces Dapat Banyak Pujian

"Salah satu korban yang tewas adalah seorang pendeta, yaitu Eliaser Baner," kata Faizal.

Menurut dia, sebagian besar korban mengalami luka tembak dan sebagian luka benda tajam.

Mengenai pelaku, Faizal meyakini para pelaku adalah KKB pimpinan Egianus Kogoya.

"Kami sangat yakin ini kelompok Egianus," cetusnya.

Baca juga: Presiden Jokowi Tunjuk Mahfud MD Sebagai Plt Menpan RB

Faizal menyebut akan ada satu tim yang dikirim untuk melakukan identifikasi di lokasi kejadian.

"Jarak TKP tidak terlalu jauh, tapi daerahnya itu daerah pinggir," ungkap Faizal.

Egianus Kogoya Tantang Indonesia

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua tak pernah bosan menebar ancaman.

Bahkan mereka baru saja mengakui bahwa merekalah yang membunuh Bripda Diego Rumaropen hingga tewas.

Egianus Kogoya juga akan mengancam wilayah perang baru di Wamena.

Viral sebuah video yang merekam aksi panglima KKB Papua, Egianus Kogoya, menebar ancaman kepada masyarakat.

Egianus Kogoya menebar ancaman tersebut tak lama setelah membacok anggota brimob bernama Bripda Diego Rumaropen hingga tewas.

Baca juga: Indonesia Kini Punya 37 Provinsi Ada 3 Provinsi Baru: Papua Selatan, Papua Tengah & Papua Pegunungan

Egianus Kogoya menyebut KKB Papua tak akan berhenti menebar teror di Bumi Cenderawasih.

Aksi teror akan terus mereka lakukan jika pemerintah Indonesia terus mengirim prajurit TNI-Polri ke Papua.

Bahkan, Egianus Kogoya mengancam akan membuka wilayah perang baru di Wamena.

"Kalau tidak mengindahkan pesan saya, maka Wamena itu saya masuk dan akan buka perang," kata Egianus Kogoya.

Selain itu, Egianus Kogoya juga menyampaikan penolakan pemekaran Daerah Otonom Baru atau DOB.

Ia menyebut, KKB Papua tak akan segan-segan mengincar pejabat yang mendukung DOB.

"Saya tidak takut namanya Indonesia," kata Egianus Kogoya.

Panglima KKB Papua Kumpul dan Beri Peringatan Ini ke Presiden Jokowi

Sebuah video yang merekam beberapa orang diduga para Panglima KKB Papua viral di media sosial.

Para panglima KKB Papua itu tampak memberikan pernyataan sambil memegang bendera OPM, yakni Bintang Kejora.

Mereka bahkan sempat menyebut-nyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Video tersebut salah satunya diunggah akun YouTube Rimbah Hutan 61, Sabtu (18/6/2022).

Seorang pimpinan KKB Papua yang menyebut anggotanya sebagai Kodap 15 Ngalum Kupel mendesak daerah konflik harus segera dikosongkan.

Seperti dilansir dari Tribun Palu dalam artikel '33 Panglima KKB Papua Beri Pesan Peringatan kepada Presiden Jokowi: Kami Siap Bersihkan!'.

Pesan itu secara khusus disampaikan untuk masyarakat non-Papua.

“Bahwa daerah konflik kosongkan,” kata pimpinan KKB Papua Kodap 15 Ngalum Kupel.

“Kami siap bersihkan, yang berbeda dengan kami, siap kami bersihkan,” tambahnya.

Selain itu, KKB Papua juga meminta Presiden Jokowi berhenti mengirim tenaga kesehatan dan tenaga pendidik ke wilayah Papua.

Bahkan, KKB Papua mengancam bakal melakukan penyerangan jika permintaan tersebut diabaikan.

“Kepada Joko Widodo, tidak boleh macam-macam, kami siap merdeka,” kata anggota KKB Papua. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved