Berita Klaten Terbaru
Diduga Overdosis Obat Penenang, Pasien RSJD Klaten Meninggal Dunia di Kawasan Terminal Ir Soekarno
iduga overdosis obat penenang, seorang pasien RSJD Dr. RM. Soedjarwadi, Klaten ditemukan meninggal dunia di kawasan terminal Ir. Soekarno Klaten
Penulis: Ibnu DT | Editor: Tri Widodo
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Diduga overdosis obat penenang, seorang pasien RSJD Dr. RM. Soedjarwadi, Klaten ditemukan meninggal dunia di kawasan terminal Ir. Soekarno Klaten, Minggu (17/7/2022).
Meninggalnya HMA (25) warga Mertoyudan, Kabupaten Magelang itu pertama kali diketahui Sutiyono (28).
Baca juga: Pria Paruh Baya di Desa Gununggajah Klaten Ditemukan Meninggal Dunia di Sumur Sedalam 9 Meter
Baca juga: Petaka Kebocoran Gas Elpiji di Dapur Warga Wedi Klaten, Suami Istri Derita Luka Bakar
Kapolsek Klaten Kota, AKP Noach Hendrik Daud Dwaa menceritakan sekitar pukul 03.00 dini hari, dari petugas terminal Ir. Soekarno, Klaten itu melihat seorang pemuda yang duduk bersandar di bawah pohon yang ada di sebelah barat peron keluar bus.
Dia yang curiga langsung mendatangi lalu membangunkan laki-laki tersebut.
Namun, laki-laki tersebut tak meresponnya sama sekali.
Pandu (26) yang dipanggil Sutiyono untuk membangunkan korban pun juga sama, laki-laki itu tak juga merespon.
Keduanya melaporkan kejadian tersebut kepada Polsek Klaten Kota.
yang mendapat laporan itu langsung mendatangi lokasi kejadian.
Pemeriksaan bersama tim Inafis dan tim medis Puskesmas Klaten Tengah menyatakan jika korban telah meninggal dunia.
"Dari pemeriksaan medis tidak ditemukan tanda - tanda kekerasan atau penganiayaan," Noach kepada TribunSolo.com, Minggu (17/7/2022).
Diduga korban meninggal lantaran over dosis obat penenang.
Dugaan itu berdasar temuan obat penenang di dalam tas milik korban.
Noach menyebut selain menemukan obat-obatan tersebut, dari tas yang di bawa korban juga ditemukan KTP atas nama korban, Kartu berobat di RSJD Dr. RM. Soejarwadi Klaten.
Dari identitas tersebut, pihaknya langsung bisa memberitahukan kejadian ini ke keluarganya.
"Keluarga Almarhum sudah sepakat tidak dilaksanakan autobsi dan menerima ini sebagai musibah," pungkasnya. (*)