Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Polisi Tembak Polisi

Isi Chat Terakhir Brigadir J di Grup WhatsApp Keluarga, Pamit Tak Bisa Pulang Seolah Jadi Firasat

Brigadir J telibat dalam insiden polisi tembak polisi terjadi di Rumah Dinas Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo. Ini isi chat terakhirnya.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNJAMBI.COM/ARYO TONDANG
Brigpol J dimakamkan di Kecamatan Sungai Bahar, Muarojambi. Keluarga ungkap isi chat almarhum sebelum meninggal dunia. 

TRIBUNSOLO.COM -- Berikut ini pesan WhatsApp Brigadir J di grup WhatsApp keluarga.

Sebelum meninggal, Brigadir J juga sempat berjanji kepada keluarganya di Jambi.

Diberitakan sebelumnya, Brigadir J telibat dalam insiden polisi tembak polisi terjadi di Rumah Dinas Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo, Jumat, 8 Juli 2022.

Brigadir J meninggal dunia setelah adu tembakan dengan Bharada E.

Baca juga: Viral Misteri Sejumlah Luka Sayatan di Jasad Brigadir J, Begini Tanggapan Polri

Sebelum insiden yang merenggut nyawanya itu, sempat terucap janji dari Brigadir J kepada sang kekasih.

Diketahui, wanita yang menjad kekasih polisi asal Jambi itu bernama Vera Simanjuntak.

Vera dan Brigadir Yosua sudah menjalin hubungan asmara selama 8 tahun.

Rohani Simanjuntak, bibi korban mengatakan soal awal mula perkenalan Brigadir Yosua dan Vera.

WhatsApp Brigadir J aktif 5 menit setelah tewas, ini transkrip percakapan terakhir
WhatsApp Brigadir J aktif 5 menit setelah tewas, ini transkrip percakapan terakhir (Tribun Jambi)

Mereka berkenalan setelah Yosua 1 tahun bertugas di Pamenang, Sarolangun.

Brigadir J disebut berjanji akan menikahi Vera, setelah naik pangkat menjadi perwira.

"Ya sudah ada pembicaraan, katanya mau menikahi pacarnya setelah jadi perwira, 7 bulan lagi," kata Rohani, Selasa (12/7/2022).

Baca juga: Misteri Luka Sayatan di Jasad Brigadir J Akhirnya Terkuak, Dokter Forensik Ungkap Analisanya

Rohani juga mengungkapkan soal keseriusan Vera terhadap Brigadir J.

Sementara itu, Brigadir J juga telah menanyakan keyakinan kekasih putranya tersebut untuk menunggu keseriusan Brigpol Yosua.

"Kakak saya (menyebut ibu korban) sudah nanya, sanggup tidak nunggu si abang, dia (Kekasih korban) bilang sanggup dan dia bilang tidak bisa nemukan laki-laki sebaik dia," katanya, dikutip dari TribunJambi.com.

Kedua keluarga telah saling kenal baik, dan sudah saling membicarakan rencana pernikahan.

Brigadir J mengatakan, akan mendapat kenaikan pangkat sekira 7 bulan lagi.

Percakapan Terakhir Brigadir J

Sosok Brigadir J alias Yosua Hutabarat yang tewas di rumah Kadiv Propam.
Sosok Brigadir J alias Yosua Hutabarat yang tewas di rumah Kadiv Propam. (TRIBUNJAMBI.COM/ARYO TONDANG)

Sementara itu, terungkap fakta baru berupa percakapan terakhir Brigadir J di grup WA terangkap.

Brigadir J masih aktif berkomunikasi di grup WhatsApp beberapa saat sebelum tewas dengan sejumlah luka tembakan di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.

Data yang Tribun dapatkan di lapangan, akun WhatsApp Brigadir J terakhir aktif pada pukul 17.05, Jumat (8/7/2022). Itulah waktu jelang kejadian baku tembak menewaskan sang perwira polisi.

Berikut transkrip percakapan Yosua di grup WhatsApp keluarga, yang diperoleh pada Jumat (15/7/2022).

Baca juga: Dua Polisi Datangi Ketua RT di Kawasan Rumah Irjen Ferdy Sambo, Apa yang Dibicarakan?

Tanggal 8 Juli 2022

Anggota keluarga inisial Y mengirimkan foto keluarga di Grup WA sedang berada di pemandian air panas Sipoholon, Tarutung.

Pemandian tersebut pernah menjadi tempat mereka main sewaktu kecil.

Brigadir J : Asyik sekali!!!”

Pukul 12.58: Y kirim foto ibu di grup WhastApp.

Pukul 13.02: Yosua membaca pesan foto tersebut, namun tidak ada balasan.

Pukul 17.05: Riwayat WhatsApp aktif terakhir.

Pukul 19.34: Y kirim foto lagi di grup WhatsApp. Brigadir J tidak membaca.

Pukul 21.34: RH telah berada di RS Bhayangkara Jakarta mengabarkan Brigadir J meninggal dunia.

RH adalah adik Yosua, hadir pada saat proses autopsi berjalan.

Proses autopsi yang dilakukan tidak ada pendampingan dari pihak keluarga, hanya diminta tanda tangan persetujuan.

Sementara pada 2 Juli 2022, Brigadir J memberi kabar berangkat ke Magelang di Grup WA keluarga.

Berikut rentetan percakapan Yosua di Grup Keluarga pada 2-7 Juli 2022.

Minggu, 2 Juli 2022

Pukul 14:46 WIB : Brigadir J mengabarkan dirinya berangkat menuju Magelang, Jawa Tengah.

Brigpol Yosua mengawal Kadiv Propam, Irjen Pol Ferdy Sambo beserta istri dan anak, hendak mengantarkan anak Kadiv Propam sekolah di Magelang.

Senin, 3 Juli 2022

Ada percakapan antara Brigadir J dengan sang ibu, Rosti Simanjuntak, lewat telepon.

Ibu : Ikut nggak ke kampung? (mau perjalanan pulang kampung dari Sungai Bahar, menuju Padang Sidempuan, Sumatera Utara).

Brigadir J : Belum bisa izin karena masih di Magelang.

Selasa, 4 Juli 2022

Brigadir J bertanya lagi ke keluarga melalui grup WhatsApp tentang rencana perjalanan ke Padang Sidempuan.

Brigadir J : Hari apa berangkat ke kampung?

Y: Berangkat pada hari ini (4 Juli 2022).

Rabu, 5 Juli 2022

Keluarga Brigadir J masih berada dalam perjalanan. Tidak ada komunikasi karena di perjalanan tidak ada sinyal.

Sekitar pukul 23.00 WIB keluarga tiba di Balige, Sumatera Utara.

Kamis, 6 Juli 2022

Pukul 07.16 WIB: Sudah Sampai dimana? (di grup WA kelurga)

Y: Sedang di tempat Nantulang di Soborong-borong.

Percakapan antara Brigadir J a dengan Yuni Hutabarat dilanjutkan dengan saling kasih kabar dan kirim foto-foto di grup WhastApp keluarga.

Tanggal 7 Juli 2022

Brigadir J dan keluarga saling memberi kabar di grup WhatApps

Brigadir J : Hati-hati pakai pelampung (pada saat itu keluarganya sedang berenang di Danau Toba).

Diberitakan sebelumnya, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat meninggal di rumah Kadiv Propam Polri, Jumat (8/7/2022).

Polisi menyebut Yosua meninggal dalam baku tembak dengan Bharada E sekitar pukul 17.00 WIB.

Sementara di tubuhnya, berdasarkan foto yang Tribun dapatkan, dan juga keterangan keluarga, selain luka tembak juga ada luka sayatan.

Temuan Sementara Komnas HAM

Sementara itu, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menemui keluarga Brigadir J di rumah duka di Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi.

Dalam pertemuan selama lima jam itu Komisioner HAM Choirul Anam mengatakan, pihaknya menemukan ada perbedaan dengan apa yang sudah beredar di masyarakat.

Namun demikian, Anam enggan menjelaskan detail perbedaan tersebut.

"Yang sudah beredar di publik (dengan yang kami dapatkan) sangat berbeda. Sangat membantu untuk menuju bagaimana terangnya peristiwa," ucapnya, dikutip dari Kompas.com.

Brigadir J tewas dituding lakukan pelecehan pada istri Irjen Ferdy Sambo atasannya sendiri
Brigadir J tewas dituding lakukan pelecehan pada istri Irjen Ferdy Sambo atasannya sendiri (Kolase Instagram)

Sementara itu, Samuel Hutabarat yang tak lain ayah kandung Brigadi J berharap banyak kepada Komnas HAM untuk bisa mengungkap kasus itu sejelas-jelasnya.

Pihak keluarga menemukan sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir J di umah singgah Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo

"Semoga Komnas HAM sebagai lembaga yang bisa dipercaya untuk membuka seterang-terangnya permasalahan ini," ujarnya, Sabtu.

Seperti diberitakan sebelumnya, Anam memastikan Komnas HAM mendasarkan pada langkah-langkah sistematis.

Mereka berangkat dari fakta dan kebutuhan soal fakta. Di samping itu, mereka menekankan pentingnya akuntabilitas. (*)

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved