Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Viral

Kisah Jemaah Haji yang Menderita Stroke, Berangkat Pakai Kursi Roda, Kini Sudah Bisa Jalan

Kebahagiaan tengah dirasakan sejumlah jemaah haji yang sudah tiba ke daerahnya masing-masing usai beribadah ke Tanah Suci.

TRIBUNSOLO.COM/ ASEP ABDULLAH ROWI
Ilustrasi : Umat muslim saat menunaikan ibadah di Kabah di Mesjid Raya di kota suci Mekah, Arab Saudi 

TRIBUNSOLO.COM - Kebahagiaan tengah dirasakan sejumlah jemaah haji yang sudah tiba ke daerahnya masing-masing usai beribadah ke Tanah Suci.

Momen kebahagiaan juga begitu terpancar oleh rombongan haji asal Tuban, Jawa Timur.

Baca juga: Menteri Agama Yaqut Cholil Minta Arab Saudi Perbanyak Jatah Air Zamzam untuk Jemaah Haji Indonesia

Namun kesan berbeda dirasakan Sarmi (58), yang beberapa waktu lalu turun dari rombongan bus yang tiba di Kompi Senapan C 521 Tuban, Minggu (17/7/2022).

Dilansir dari TribunJatim, seperti kebanyakan jemaah haji lainya, air mata Sarmi berlinang begitu keluarga menjemput, pelukan dari kerabat pun silih berganti.

Sekadar diketahui, pemulangan jemaah haji asal Kabupaten Tuban dibagi menjadi dua kloter pada Minggu (17/7/2022).

Kloter pertama sebanyak 446 jemaah tiba pukul 15.00 WIB, sedangkan kloter kedua 146 jemaah diperkirakan tiba pukul 17.55 WIB.

Sudah bisa berjalan setelah terkena stroke

Di atas kursi roda, didampingi suaminya Teguh yang juga ikut berangkat haji, ia pun menceritakan perjalanan spiritual selama menjalankan rukun Islam ke lima.

"Saya seperti dapat mukjizat," katanya saat berada di kursi roda.

Jemaah haji asal Desa/Kecamatan Rengel itupun bercerita, saat akan berangkat ke tanah suci kondisinya memang sudah sakit stroke.

Namun seiring proses ibadah yang dijalankan, kondisi sakitnya mulai berangsur sembuh. Bahkan sudah mulai bisa jalan sedikit-sedikit.

"Alhamdulillah sudah bisa jalan sekarang, ini seperti mukjizat, saya sangat senang," ungkapnya haru.

Baca juga: Tiga Jemaah Haji Asal Pati Kelelahan Dapat Perawatan, Akhirnya Dipulangkan:Hasil Tes Antigen Negatif

Meenunggu 11 tahun

Untuk bisa berhaji, ia harus rela menunggu antrean selama 11 tahun.

Di sela waktu belasan tahun tersebut, ia memanfaatkan untuk beribadah dan mempersiapkan amalan untuk menyempurnakan ibadah haji.

Saat menjalankan ibadah di tanah suci, iapun mengaku sangat senang.

"Nunggu untuk bisa haji 11 tahun, alhamdulillah bisa ke tanah suci. Habis ini di rumah tentu kumpul dengan keluarga, itu ada rasa kangen juga," pungkasnya sambil bergegas menuju mobil penjemputan keluarga.

(TribunTimur)

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved