Polisi Tembak Polisi
Alasan Pengacara Brigadir J Sebut Pelaku Diduga Lebih dari Satu Orang, Ternyata karena Bukti Ini
Anggota Kuasa Hukum Brigadir J, Kamarudin Simanjuntak pun menduga pelakunya juga diduga lebih dari satu orang.
Penulis: Naufal Hanif Putra Aji | Editor: Rifatun Nadhiroh
CCTV di rumah Irjen Pol ferdy Sambo sebelumnya disebut sudah 2 minggu mati.
Selain CCTV disabotase setelah kejadian, tidak adanya police line saat hari H kejadian, hingga tidak ada ambulans yang lalu lalang membawa korban ke rumah sakit juga menjadi pertanyaan.
Perangkat CCTV di kompleks Polri yang pusatnya berada di Pos Satpam juga disebut-sebut sempat disabotase polisi.
Dekoder CCTV itu diganti oleh polisi tanpa izin ke pengurus lingkungan.
Hal tersebut disampaikan oleh Irjen Pol (Purn) Seno Sukarto yang merupakan Ketua RT 05 RW 01 di kawasan rumah dinas Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo.
Baca juga: Jenazah Brigadir Yosua Akan Diautopsi Ulang, Polisi Izinkan Keluarga Bawa Dokter Forensik Sendiri
Akibat decoder CCTV komplek diganti, maka sebagai ketua RT ia tak bisa memutar ulang rekaman beberapa jam setelah kejadian.
Oleh karena itu, dia juga tak mengetahui jenazah korban diangkut menggunakan mobil ambulance atau mobil pribadi.
”Saya tanya ke Satpam, ya dia aja enggak tahu diganti yang baru alatnya ininya itu, ya mungkin karena semua CCTV sini kan pusatnya di pos keamanan," terangnya.
Seno mengaku kesal karena tidak ada yang melapor saat kejadian baku tembak terjadi.
(TribunNews)