Berita Sragen Terbaru
Pengamat Pariwisata Sebut Gunung Kemukus dan Museum Sangiran Jauh Lebih Populer dari Sragen
Nama Gunung Kemukus dan Museum Sangiran ternyata lebih terkenal dari Nama Kabupaten Sragen. Pemkab bisa menggunakan hal ini untuk menggenjot wisata.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Kabupaten Sragen kini tengah gencar membangun sektor pariwisata.
Ada beberapa objek wisata unggulan di Bumi Sukowati, yakni Museum Sangiran, New Gunung Kemukus dan Pemandian Air Panas Bayanan.
Pengamat Pariwisata dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Prof. Ike Janita Dewi mengatakan, ternyata nama Kabupaten Sragen kalah populer dengan Gunung Kemukus dan Museum Sangiran.
"Berdasarkan data terbanyak pencarian di internet, Gunung Kemukus dan Sangiran jauh lebih populer dibandingkan Sragen, most search Kemukus, Sangiran, dan Sragen sedikit," ujarnya saat berkunjung ke Sragen beberapa saat lalu.
Ike melanjutkan, dengan begitu bisa diartikan jika masih banyak orang yang belum tahu jika Sangiran dan Kemukus itu ada di Kabupaten Sragen.
Baca juga: Potret The New Gunung Kemukus saat Libur Lebaran, Berjubel Ribuan Orang: Bikin Jalan Macet Panjang
Menurutnya masih harus ada upaya penyatuan persepsi wisatawan luar Sragen mengenai Gunung Kemukus serta Sangiran dan nama Kabupaten Sragen.
Tak hanya itu, search value pasar tiga nama tersebut ternyata juga berbeda-beda.
"Kalau Sragen itu banyak dari Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI, DIY, dan Bengkulu, sedangkan Sangiran banyak dari Sulawesi dan Kalimantan," terangnya.
"Sedangkan, Gunung Kemukus dari DKI, Jawa Timur, Banten, Jawa Barat dan Papua," imbuhnya.
Data-data tersebut bisa digunakan acuan untuk meningkatkan sektor pariwisata di Kabupaten yang berbatasan dengan Jawa Timur itu.
Menurut Ike, banyak potensi besar pariwisata yang ada di Kabupaten Sragen yang tidak dimiliki daerah lain, seperti pentingnya keberadaan Museum Sangiran dalam sejarah purbakala.
Termasuk Gunung Kemukus yang kini terlanjur melekat citra negatif berupa sex mountain dan pesugihan selama berpuluh-puluh tahun.
Untuk merebranding Gunung Kemukus, menurut Ike masih banyak yang harus disiapkan.
Pada prinspinya, berbicara branding itu terdiri dari 4P, yakni Product, Place, Price dan Promotion.