Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Wabah Cacar Monyet

Cacar Monyet Resmi Ditetapkan sebagai Darurat Kesehatan Global, Waspada Bila Kelamin Mendadak Luka

Saat ini, ada lebih dari 16.000 kasus cacar monyet yang dilaporkan dari 75 negara dengan lima kasus kematian di wilayah Afrika.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
YUKI IWAMURA / AFP
ILUSTRASI Kyle Planck, 26, yang telah pulih dari cacar monyet, menunjukkan bekas luka dari ruam di kulitnya saat wawancara di New York pada 19 Juli 2022. Simak gejala cacar monyet yang kini jadi darurat kesehatan internasional. 

Mengutip laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Jumat (24/6/2022) masa inkubasi cacar monyet adalah lima sampai 13 hari atau lima sampai 21 hari. Terdapat dua periode inkubasi cacar monyet, yakni:

  • Pertama, masa invasi yang terjadi nol sampai 5 hari terjadi demam tinggi, sakit kepala yang berat, dan ada benjolan atau pembesaran kelenjar limfa di leher, kemudian di ketiak, atau selangkangan.
  • Kedua, masa erupsi, terjadi satu sampai tiga hari pasca demam, muncul ruam pada kulit, ruam pada wajah, telapak tangan, kaki, mukosa, alat kelamin, dan selaput lendir mata.

“Cacar monyet ini bisa sembuh sendiri setelah 2-4 minggu pasca masa inkubasinya selesai. Penyakit ini akan sembuh sendiri tidak terlalu berat.

Dari negara-negara yang melaporkan kasus monkeypox hanya sekitar 10 persen pasien dirawat di rumah sakit,” terang Juru Bicara Kemenkes, dr Mohammad Syahril, Sp.P, MPH.

Mereka yang berisiko lebih tinggi untuk penyakit parah atau komplikasi termasuk orang-orang yang sedang hamil, anak-anak, dan orang-orang yang dengan sistem kekebalan lemah.

"Siapa pun yang memiliki gejala cacar monyet atau yang telah melakukan kontak dengan seseorang yang menderita cacar monyet harus menghubungi atau mengunjungi pusat pelayanan kesehatan dan meminta arahan mereka (tenaga kesehatan)," tulis WHO.

Penularan cacar monyet dapat terjadi melalui kontak langsung dengan cairan dari lesi pasien.

Selain itu, virus cacar monyet juga dapat menular melalui kontak dengan material terkontaminasi, seperti seprai dan pakaian pasien yang sudah terpapar.

Apakah wabah cacar monyet bisa dihentikan?

Dalam kesempatan yang sama, Tedros menyampaikan meskipun dia menyatakan cacar monyet sebagai darurat kesehatan global, untuk saat ini banyak kasus dilaporkan di antara pria yang berhubungan seks dengan pria, terutama mereka yang memiliki banyak pasangan seksual.

“Artinya ini wabah yang bisa dihentikan dengan strategi yang tepat di kelompok yang tepat," jelasnya.

Tedros menegaskan penting bagi semua negara untuk bekerja sama dengan komunitas tersebut dalam memberikan informasi maupun pelayanan kesehatan guna mencegah penularan, menegakkan hak asasi manusia dan martabatnya.

“Stigma dan diskriminasi bisa sama berbahayanya dengan virus apa pun. Dengan alat yang kita miliki saat ini, kita dapat menghentikan penularan dan mengendalikan wabah ini," kata Tedros.

Maka dalam memerangi wabah cacar monyet, WHO merekomendasikan pemerintah negara-negara untuk melakukan hal berikut:

  • Menerapkan respons terkoordinasi untuk menghentikan penularan dan melindungi kelompok rentan
  • Melibatkan dan melindungi komunitas yang terkena dampak
  • Mengintensifkan pengawasan dan tindakan kesehatan masyarakat
  • Memperkuat manajemen klinis dan pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit dan klinik
  • Mempercepat penelitian tentang penggunaan vaksin, terapi, dan alat lainnya. (*)
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved