Berita Solo Terbaru
Putra Mahkota Keraton Solo Antar Langsung Undangan untuk Ikuti Kirab Malam Satu Suro ke Gibran
Undangan untuk mengikuti kirab malam satu suro langsung diantarkan oleh Putra Mahkota Keraton Solo KGPH Purbaya kepada Wali Kota Solo Gibran
Penulis: Tara Wahyu Nor Vitriani | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
"Rute kirabnya mungkin seperti biasa, dengan kondisi seperti ini, apakah kirabnya hanya di Baluarti saja saya tidak tahu, karena saya belum dilibatkan," ujarnya.
Dengan matinya Apon, dia meminta kepada sentono dan abdi dalem untuk sama-sama instropeksi diri.
Dia melihat, banyak rumor yang timbul, sehingga membuat kondisi di dalam Keraton Solo menjadi tidak baik.
"Apon ini ibunya (kebo), panutan kebo yang satu tim itu, jadi kalau mboknya (induknya) gak ada semua kocar kacir," ujarnya."
Semoga dengan ini, semua kembali dengan aturan yang benar bisa selamat semua, terutama Keraton seutuhnya," pungkasnya.
Lahir Kebo Bule Baru
Di tengah kabar duka, ada kabar gembira karena kebo bule keturunan Kiai Slamet milik Keraton Solo melahirkan.
Padahal baru kemarin kehilangan salah satu anggotanya Nyi Apon karena mati virus PMK, kini tak butuh waktu lama hadir kebo baru.
Ya, kebo Nyai Juminten itu melahirkan, Sabtu (23/7/2022) sekira pukul 12.00 WIB.
Ibarat hadir di tengah duka, anakan kebo Nyai Juminten menjadi pelipur lara usai duka.
Terlebih saat itu, seluruh kebo 'sakral' tengah mendapatkan pertolongan dengan disuntik vaksin virus PMK.
Juminten merupakan kebo inti, namun dia tengah terpapar PMK.
Sama seperti Nyi Apon yang akhirnya menghembuskan panas, dengan usia 20 tahun.
Anakan kebo dari Nyai Juminten yang lahir warnanya sama, yakni putih semacam bule.
Kondisinya tampak sehat dan sempat bersuara layaknya bayi yang nangis.