Penembakan Istri TNI
BREAKING NEWS : Kopda M Dikabarkan Tewas, Sempat Muntah-muntah saat di Rumah Orangtua di Kendal
Saat ini polisi dan TNI menjaga kawasan sekitar rumah orangtua Kopda M di Kecamatan Kendal, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM, SEMARANG - Setelah beberapa hari buron, oknum anggota TNI Kopda Muslimin yang disebut menjadi dalang pembunuhan berencana istrinya, dilaporkan tewas di rumah orang tuanya di Kendal, Jawa Tengah.
Kabar meninggalnya Kopda Muslimin ini diterima redaksi, di mana dari kabar beredar dia sempat muntah-muntah.
Kopda Muslimin juga dilaporkan sebelumnya tiba di rumah orang tuanya di Kecamatan Kendal, Kendal, Kamis pagi (28/7/2022) pukul 06.30 WIB.
Baca juga: Pesan Kopda M kepada Eksekutor : Minta Tembak Tepat di Kepala Istri, Jangan Sampai Kena Anak

Diduga Bunuh Diri
Kasus penembakan istri anggota TNI yang didalangi Kopda Muslimin (Kopda M) berakhir tragis.
Kopda M otak penembakan istri di Semarang ditemukan meninggal di rumah orangtuanya di Kendal, Kamis (28/7/2022).
Kopda M dikabarkan bunuh diri diduga menenggak racun.
Saat ini polisi dan TNI menjaga kawasan sekitar rumah orangtua Kopda M di Kecamatan Kendal, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
Jenazah Kopda M belum dievakuasi dari lokasi kejadian.
Dalang Penembakan Istri Sendiri
Anggota TNI Kopda Muslimin alias Kopda M memberikan pesannya kepada pembunuh bayaran untuk menembak istrinya RW (34) di bagian kepala.
Tak hanya sampai di situ, ketika melakukan eksekusi penembakan, Kopda Muslimin meminta sang eksekutor agar tidak menembak anaknya.
Fakta ini diungkapkann oleh pria bernama Sugiono alias Babi, eksekutor pelaku penembakan istri Kopda Muslimin, RW.
Baca juga: Teganya Kopda M, Pinjam Rp 120 Juta dari Mertua untuk Biaya RS tapi Malah untuk Bayar Penembak
Sugiono menyebut awal skenario penembakan terhadap RW dipandu langsung oleh suami korban Kopda Muslimin.
Menurut dia, Kopda Muslimin terus memberi panduan kepada dirinya dan rekan-rekannya untuk menghabisi RW dari sejak awal hingga pelaksanaan eksekusi.
"Ditelepon untuk menunggu di ujung gang oleh Bang Muslimin (Kopda Muslimin)," kata Sugiono saat dikonfirmasi mengenai keterangannya dengan rekaman CCTV di lokasi kejadian di Mapolrestabes Semarang pada Rabu (27/7/2022) seperti dikutip dari Antara.
Dia juga menyebut Kopda Muslimin memberi kabar melalui telepon bahwa istrinya sudah keluar dari rumah untuk menjemput anaknya pulang dari sekolah.
Baca juga: Siasat Kopda M Habisi Nyawa Istri Demi Selingkuhan : Pernah Coba Racun hingga Santet tapi Gagal
Menurut Sugiono, eksekusi penembakan terhadap RW seharusnya dilakukan saat korban keluar rumah untuk menjemput anaknya di sekolah.
Namun, tersangka mengaku bahwa ia sempat kehilangan jejak korban.
Alhasil penembakan terhadap RW tertunda.
Akhirnya, eksekusi baru dilakukan saat korban dalam perjalanan pulang ke rumah.
"Skenarionya ditembak sebelum berangkat jemput ke sekolah, waktu tidak ada anaknya," ujar Sugiono.
Ketika melakukan eksekusi, kata Sugiono, Kopda Muslimin berpesan agar ia menembak RW di bagian kepala.
Kemudian ia meminta jangan sampai tembakan tersebut mengenai anaknya.
Selesai melakukan penembakan pertama, Sugiono mengaku sempat dimarahi oleh Kopda Muslimin.
Pasalnya, tembakannya meleset tidak mengenai kepala.

Setelah itu, kata Sugiono, ia pun diminta balik lagi untuk menembak korban kali kedua karena tembakan pertama belum berhasil.
"Sempat dimarahi, disuruh tembak lagi. Kemudian balik lagi untuk tembak yang kedua kali," tutur Sugiono.
Sugiono mengatakan, bahwa dirinya sudah cukup lama mengenal Kopda Muslimin.
Bahkan, istri Sugiono ikut bekerja dengan otak pelaku penembakan tersebut.
"Istri saya ikut kerja dengan Bang Muslimin," ucap Sugiono.
Diberitakan sebelumnya, polisi meringkus empat anggota kelompok pembunuh bayaran untuk menghabisi RW, istri anggota TNI di Semarang pada tanggal 18 Juli 2022.
Keempat pelaku tersebut masing-masing yaitu Sugiono alias Babi yang merupakan eksekutor penembakan korban.
Lalu, P yang bertugas sebagai pengendara sepeda motor Kawasaki Ninja, kemudian S dan AS alias Gondrong yang berperan sebagai pengawas saat aksi penembakan itu. (*)