Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Penembakan Istri TNI

Kopda Muslimin Dikabarkan Tewas Usai Tenggak Racun di Kendal, Kondisi Rina Semakin Membaik

Kopda Muslimin Tewas usai Tenggak Racun di Rumah Orang Tua di Kendal, Kondisi Rina Semakin membaik

Penulis: Tribun Network | Editor: Eka Fitriani
Dokumentasi Kodam IV/Diponegoro
Kopda Muslimin (Kopda M) dikabarkan meninggal dunia. Kopda M adalah dalang penembakan terhadap istri sendiri. 

TRIBUNSOLO.COM - Kopda Muslimin saat ini tengah dikabarkan tewas usai ditetapkan sebagai otak percobaan pembunuhan berencana terhadap istrinya sendiri.

Dirinya diberitakan tewas usai menenggak racun di rumah orangtuanya di Kendal.

Dilansir Tribunjateng, beberapa aparat sudah ada di lokasi dimana dikabarkan Kopda Muslimin dikabarkan tewas.

Suami Rina Wulandari, Kopda Muslimin disebut menjadi dalang percobaan pembunuhan tersebut.

Hal ini terungkap setelah tim gabungan Polda Jateng dan Kodam IV Diponegoro menangkap lima pelaku penembak istri Kopda Muslimin.

Kelima pelaku yang ditangkap itu pun dihadirkan pada konfrensi pers yang dihadiri Kepala KASAD TNI Jenderal Dudung Abdurachman di Mapolda Jateng, Senin (25/7/2022).  

Kelimanya dibekuk tim gabungan Polda Jateng dan Kodam IV Diponegoro di tempat terpisah.

Yakni Kecamatan Sayung Kabupaten Demak, Kecamatan Kebon Agung Kabupaten Demak, Jatinom Kabupaten Klaten, dan Sragen.

Kelimanya diberi hadiah timah panas pada bagian kedua kakinya. 

Kelimanya diangkut menggunakan mobil barakuda milik Brimob Polda Jateng dan dipapah saat dihadirkan di hadapan awak media.

Baca juga: Penyidik Sita HP Pacar Brigadir J, Pengacara Ungkap Isinya : Ada Pesan Terakhir Sebelum Penembakan

Baca juga: Dugaan Motif Sementara Penembakan Istri TNI di Semarang, Kapendam Diponegoro : Pembegalan

Selain menangkap lima tersangka, polisi juga menyita barang bukti pistol dan dua kendaraan berupa motor Ninja warna hijau serta Honda Beat street warna hitam yang digunakan saat mengeksekusi korban.

Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi menerangkan, motif kelima tersangka tersebut karena memperoleh upah.

Kelima tersangka itu memiliki peran masing-masing.

"Tersangka Sugiono dan Ponco Aji Nugroho satu tim eksekutor berboncengan menggunakan motor Ninja."

"Kemudian Supriono dan Agus Santoso tim pengawas menggunakan motor Honda Beat."

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved