Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Penutupan TSTJ Mundur Jadi September 2022, Namun Pengerjaan Revitalisasi Tetap Berjalan

Penutupan TSTJ kembali diundur yakni pada September 2022. Meski demikian proses revitalisasi hingga kini terus berjalan.

Penulis: Tara Wahyu Nor Vitriani | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
TribunSolo.com/Istimewa
Penampakan sketsa penataan Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo. Hingga saat ini proses penutupan TSTJ belum dilakukan, terbaru penutupan akan dilakukan September 2022. Meski demikian proses revitalisasi tetap berjalan 

Selama Revitalisasi, TSTJ Butuh Rp 330 Juta/Bulan untuk Operasional 

Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) direvitalisasi per 1 Juli 2022 mendatang.

Nantinya revitalisasi tahap satu itu ditargetkan selesai pada 23 Desember 2022. 

Selama revitalisasi, TSTJ tetap mengeluarkan biaya operasional. Biaya yang dikeluarkan tak sedikit, yakni Rp 330 juta per bulan.

Baca juga: Revitalisasi TSTJ Makan Waktu 6 Bulan, Kebun Binatang Kebanggaan Warga Solo Tutup per 1 Juli  

Baca juga: Libur Lebaran TSTJ Full Senyum: Diburu Wisatawan, Sehari Tembus 10.500 Orang 

"Biaya operasional Rp 330 juta per bulan. Itu meliputi beban untuk operasional konservasi, pakan hewan, dan beban pegawai nonkonservasi untuk 15 hari kerja," ujar Bimo, kepada TribunSolo.com, Selasa (10/5/2022). 

Adapun dana yang dikeluarkan untuk biaya operasional ditanggung sendiri oleh TSTJ. Namun, Bimo juga mengatakan pihaknya tetap mencari CSR-CSR untuk membantu. 

"Sementara bersumber dari TSTJ dan kami mencari CSR untuk membantu operasional konservasi," kata Bimo. 

"Sehingga program donasi pakan satwa tetap berjalan untuk keberlangsungan satwanya. Jadi tak bersumber APBD,” tambahnya.

Baca juga: Ini Dampaknya, Jika Anak Dibawah 12 Tahun Tak Bisa Masuk TSTJ : Sejak Dibuka Selalu Sepi

Di sisi lain, Bimo mengatakan koleksi satwa yang dimiliki TSTJ juga akan berubah seiring dilakukannya revitalisasi. Ada tiga metode yang digunakan. 

Adapun hingga saat ini TSTJ memiliki sebanyak 420 ekor satwa dengan jenis 80 spesies. 

"Untuk perpindahan satwa ini ada tiga metode, yakni hibah, breeding (pembiakan), dan tukar-menukar. Misalnya rusa, punya saya tidak seimbang antara jantan dan betina, nanti tukar-menukar dengan Taman Safari," pungkasnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved