ASEAN Para Games di Solo
Persembahan Emas Terakhir Putri Aulia di Cabor 100 Meter Lari Putri APG XI 2022 : Mau Program Hamil
Putri Aulia berhasil mempersembahkan emas terakhirnya di cabor 100 m lari putri. Ya, ini jadi yang terakhir karena dia berniat memulai program hamil
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Sprinter Indonesia, Putri Aulia memutuskan akan istirahat setelah ajang ASEAN Para Games (APG) XI 2022.
Perempuan 28 tahun itu akan istirahat dari gelanggang karena ingin memulai program kehamilan bersama sang suami, Nur Ferry Pradana.
"Ini ASEAN Para Games terakhir saya, karena setelah ini saya mau program," terang Putri, kepada TribunSolo.com, Senin (1/8/2022).
Putri pun berusaha maksimal memberi performa terbaiknya, termasuk di kelas T13 cabor 100 meter lari putri ASEAN Para Games 2022.
Baca juga: Sosok Bayu, Guide ASEAN Para Games : Ternyata Berperan Penting Bawa Ni Made Arianti Sumbang Emas
Baca juga: Jadwal ASEAN Para Games 2022 Minggu, 31 Juli 2022 : Dari Bola Basket Sampai Catur
Usahanya berbuah manis.
Dia mampu mempersembahkan emas di kelas tersebut.
Rasa senang pun tidak bisa ditutupi perempuan asal Deli Serdang, Sumatera Utara itu.
Terlebih, Putri juga mendapat dukungan dari orang-orang terdekatnya.
Selain suami, orang tua dan mertua Putri juga turut menyaksikan di Solo.
"Ditambah ada anak-anak sekolah yang menonton. Itu menambah semangat saya," ujar dia.
Putri pun mampu mengalahkan rekan senegaranya, Ni Wayan Ayu Alvina.
Sebenarnya ada dua sprinter lain yang dijadwalkan menjadi lawan Putri dan Ayu.
Tapi mereka kemudian memutuskan untuk pindah kelas secara mendadak.
Itu pula yang sempat membuat Putri kesal.
"Kita sempat diombang-ambing, seharusnya kita main duluan, tapi tadi kemudian malah diundur," tuturnya.
Sosok Bayu, Guide ASEAN Para Games
Ni Made Arianti, sprinter Indonesia, sempat kurang percaya diri sebelum bertanding di partai final kelas T12 cabor 100 meter lari putri ASEAN Para Games XI 2022.
Ketidakpercayaan itu tumbuh dalam benak Arianti karena masalah pada kakinya.
Dia sempat mengalami insiden kecil sebelum berlaga.
Meski demikian, Arianti mampu bangkit dan menuntaskan larinya untuk mempersembahkan emas.
Baca juga: Perjuangan Ni Made Arianti : Sumbang Emas di Cabor 100 Meter Lari Putri, Padahal Kaki Cidera
Baca juga: Berkah Agustusan, Perajin Bendera & Umbul-umbul di Boyolali Banjir Order sampai Tutup Lapak Online
Sprinter Vietnam Vu Thi Kim dan rekan senegaranya Amelia Nilam mampu dikalahkannya.
"Kemarin ada sedikit insiden, jadi kaki sedikit sakit dan buat deg-degan, sempat pesimistis kemarin, tapi semakin ke sini semakin yakin," ucap Arianti, kepada TribunSolo.com, Senin (1/8/2022).
"Tapi teman-teman dan mas Bayu membantu dan membimbing Arianti saat sakit, ayo mbak, kita bisa nanti saat terakhir speednya ditambah, dan akhirnya bisa," tambahnya.
Bayu adalah guide yang membantu Arianti saat perlombaan.
Tak hanya membantu di lapangan saat lari, Bayu ternyata juga membantu Arianti di luar lapangan.
Salah satunya dengan membakar semangat Arianti untuk bangkit dan meraih emas di ASEAN Para Games 2022.
Menurut Arianti, keberhasilannya juga tak lepas dari pribadi Bayu yang hangat.
Baca juga: 5 Warung Sate Paling Enak di Wonogiri, Ada yang Buka 24 Jam Nonstop
Baca juga: Jadwal KRL Jogja-Solo Senin 1 Agustus 2022, Cek Waktu Keberangkatan di Stasiun Tugu
"Orangnya asyik, dan bukan orang tipe pendiam," ujar Arianti.
Sementara itu, Bayu mengungkapkan keterbukaan menjadi salah satu faktor Arianti bisa bangkit dan meraih emas.
"Kita sama-sama terbuka, saya sebagai guide harus bisa membantu dia (Arianti), baik saat latihan, saat lomba, butuh keperluan apa, kita bantu, kita beri perhatian kepada atlet," ungkap Bayu.
Cidera Kaki Tak Jadi Penghalang Ni Made Arianti Sumbang Emas
Perjuangan sprinter Indonesia, Ni Made Arianti di kelas T12 cabang olahraga (cabor) 100 meter lari putri terbayar tuntas.
Dia mampu mengamankan medali emas setelah mengalahkan sprinter Vietnam Vu Thi Kim dan rekan senegaranya, Amelia Nilam.
"Agak deg-degan karena tidak dalam kondisi terbaik, kaki dalam kondisi tidak baik," terang Arianti, kepada TribunSolo.com, Senin (1/8/2022).
Baca juga: Presiden Jokowi Dijadwalkan Hadiri dan Tutup Closing Ceremony ASEAN Para Games XI 2022 di Solo
Baca juga: ASEAN Para Games 2022 : Kepercayaan Diri Ansyari Sumbang Emas buat Indonesia di Cabor Lempar Lembing
Kondisi tersebut sempat membuatnya kurang percaya diri untuk menatap partai final di jalur atletik Stadion Manahan Solo.
Meski demikian, semangat dari teman-temannya membuat Arianti perlahan bangkit dan percaya diri.
Semangat itu salah satunya datang dari guide Arianti yang bernama Bayu.
"Kemarin ada sedikit insiden, jadi kaki sedikit sakit dan buat deg-degan. Sempat pesimistis kemarin, tapi semakin ke sini semakin yakin," ucap Arianti.
"Tapi teman-teman dan mas Bayu membantu dan membimbing Arianti saat sakit, ayo mbak, kita bisa nanti saat terakhir speednya ditambah, dan akhirnya bisa," tambahnya.
Arianti kemudian mendapat penanganan lanjutan dengan kakinya mendapat semprotan pereda nyeri.
Dia sempat merintih kesakitan meski juga berusaha menahan rasa sakitnya.
Arianti mempersembahkan medali emas tersebut untuk keluarga dan warga Indonesia.
"Medali ini, Rianti persembahkan untuk keluarga dan teman-teman, dan warga Indonesia yang telah mendoakan Arianti," ujarnya.
Emas dari Cabor Lempar Lembing
Pundi-pundi medali emas kontingen Indonesia di ASEAN Para Games 2022 kembali bertambah.
Itu setelah cabang olahraga (cabor) lempar lembing berhasil meraih posisi pertama di kelas F41.
Ansyari, atlet para atletik Indonesia berhasil mencatatkan lemparan terjauh sejauh 3,27 meter.
"Alhamdulillah, saya senang bisa dapat peringkat pertama di cabang ini," ucap Ansyari, kepada TribunSolo.com, Senin (1/8/2022).
Baca juga: ASEAN Para Games 2022 : Indonesia, Thailand, & Malaysia Diprediksi Bersaing Ketat di Para Archery
Baca juga: ASEAN Para Games 2022 : Kalahkan Thailand, Cabor Para Badminton Persembahkan Emas Pertama Indonesia
Ansyari sangat percaya diri saat melakukan lemparan di lapangan Stadion Manahan Solo.
Itu tak lepas dari kerja kerasnya selama masa persiapan sebelum babak final para atletik ASEAN Para Games 2022.
"Saya sangat percaya diri (saat melempar tadi)," ujar dia.
"Saya juga sudah melakukan persiapan yang sangat cukup dan latihan dengan sungguh-sungguh," tambahnya.
Ansyari pun kini menargetkan dulangan emas di cabor lain, yakni lempar cakram dan tolak peluru.
"InsyaAllah bisa persembahkan medali emas," tutur dia.
Perolehan Sementara Medali ASEAN Para Games XI 2022
Para Badminton Beregu Putra Indonesia saat ini menjadi satu-satunya Cabang Olahraga (Cabor) penyumbang emas di ASEAN Para Games XI 2022.
Sedangkan yang memperoleh medali perak adalah Thailand dalam cabor yang sama yakni Para Badminton.
Deputi CdM kontingen Indonesia, Prihatin mengungkapkan beberapa cabang olahraga telah ditandingkan pada hari ini, Minggu (31/7/2022).
Cabor yang dipertandingkan hari ini antara lain, Goalball, Para Archery, Wheelchair Tennis, Sitting Volleyball, Cerebal Palsy Football, Badminton, Table tennis, Boccia dan Chess.
"Pada hari ini perolehan emas pertama di ASEAN Para Games direbut oleh Indonesia. Ini adalah emas yang pertama di ASEAN Para Games," kata Prihatin, Minggu (31/7/2022).
Menurutnya, untuk cabang olahraga lainnya sampai saat ini masih dipertandingkan. Dan dirinya menyebut diharapkan ada kabar baik dari cabang olahraga lainnya.
"Mudah-mudahan ada kegembiraan ini sudah ada selingnya sudah ada kabar yang baik ya akan tetapi belum boleh diumumkan ya bomnya besok kalau memang ini kami umumkan, lalu sudah ada pengalungan dikatakan resmi," ujarnya.
Baca juga: Raih Medali Emas, Para Badminton Indonesia Kalahkan Tim Thailand 3-0
Secara resmi, dirinya menyebut baru ada dua medali emas dan perak yang diperoleh.
"Pada hari ini adalah satu medali emas untuk Indonesia dan satu medali perak untuk Thailand yang lain belum ada," paparnya.
Sementara itu, atlet Para Badminton Ukun Rukaendi mengatakan bangga karena telah mendapatkan medali emas yang pertama di ASEAN Para Games.
"Kemarin berhasil juga di paralimpik dan berharap disini juga berharap bisa berhasil juga," ucapnya.
Berikut klasemen sementara perolehan medali ASEAN Para Games 2022 :
1. Indonesia 1 Emas, 0 Perak, 0 Perunggu
2. Thailand 0 Emas , 1 Perak, 0 Perunggu
3. Brunei Darussalam 0 Emas, 0 Perak, 0 Perunggu
4. Filipina 0 Emas, 0 Perak, 0 Perunggu
5. Kamboja 0 Emas, 0 Perak, 0 Perunggu
6. Laos 0 Emas, 0 Perak, 0 Perunggu
7. Malaysia 0 Emas, 0 Perak, 0 Perunggu
8. Myanmar 0 Emas, 0 Perak, 0 Perunggu
9. Singapura 0 Emas, 0 Perak, 0 Perunggu
10 Timor Leste 0 Emas, 0 Perak, 0 Perunggu
11 Vietnam 0 Emas, 0 Perak, 0 Perunggu
Emas Para Badminton
Tim Para Badminton Indonesia meraih medali emas setelah berhadapan dengan musuh terbesarnya Thailand di ajang ASEAN Para Games XI 2022.
Tim Badminton Indonesia menang telak 3-0 dari Tim Badminton Thailand.
Tim Indonesia menang sekaligus dalam tiga partai yakni partai tunggal Fredy Setiawan yang berhasil menaklukkan Kitchokwattana Charawat dengan skor 21-19 dan 21-12.
Di pertandingan kedua Indonesia menurunkan tim ganda putra yakni Hafizh Briliansyah Prawiranegara dan Harry Susanto.
Keduanya berhasil menaklukan Chok-uthaikul Watcharaphon dan Teamarrom Siripong dengan skor sama yakni 21-13 dan 21-13.
Di tim ganda, sempat terjadi adu duel yang cukup sengit di set kedua saat Hafizh dan Harry sudah mendapatkan skor 20.
Tinggal selangkah lagi, namun upayanya tidak selalu gagal dalam merebut poin. Hingga akhirnya, bisa mengalahkan lawan dengan skor 21-13.
Baca juga: ASEAN Para Games 2022 : Kalahkan Thailand, Cabor Para Badminton Persembahkan Emas Pertama Indonesia
Diputaran terakhir Tim Indonesia menurunkan Dheva Anrimusthi yang melawan Somsiri Pricha dengan skor telak 21-4 dan 21-8.
Baru pertama menghadapi Thailand, Dheva terlihat sangat santai bisa menghabisi atlet asal Negeri Gajah Putih itu dengan skor yang cukup jauh.
Pemberian medali emas diberikan langsung oleh Ketua Indonesia ASEAN Para Games Organizing Committee (INASPOC) Gibran Rakabuming Raka dan Sekjen APSF Wander Tosuwan.
Sedangkan medali perak untuk Tim Para Badminton Tahiland diberikan langsung oleh Chandra Bhakti selaku deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora.
Gibran memberikan ucapan selamat kepada para atlet Para Badminton Indonesia yang berhasil memperoleh emas.
"Ini luar biasa sekali, kita optimis besok akan lebih banyak lagi medali emas terlebih besok sudah di venue atletik," kata Gibran, Minggu (31/7/2022).
Sementara itu, Harry Susanto mengaku sempat terburu-buru diset kedua.
"Tekanan sudah pasti ada, di partai penentu, diset kedua sedikit gugup sudah ingin mengakhiri pertandingan tersebut jadi terburu-buru," ungkapnya.
Dirinya mengaku sempat ada kendala, dimana ia sedikit mengalami silau di set kedua.
"Kendala pas kebetulan bola di lampu di set kedua, tapi bersyukur bisa mengakhiri dengan skor menang," paparnya. (*)