ASEAN Para Games di Solo
Kisah Kholidin: Dari Tukang Bubur Ayam di Thamrin hingga Sabet Medali Emas Asean Para Games
Atlet para panahan putra Indonesia, Kholidin, mencuri perhatian setelah sukses menyabet 3 mendali di Asean Para Games (APG) XI di Kota Solo.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Adi Surya Samodra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Atlet para panahan putra Indonesia, Kholidin, mencuri perhatian setelah sukses menyabet 3 mendali di Asean Para Games (APG) XI di Kota Solo.
Dalam ajang ini, Kholidin, sukses meraih 1 emas, 1 perak, dan 1 perunggu.
Lalu, siapakah sebenarnya Kholidin ini?
Sehari-hari, Kholidin dikenal sebagai seorang tukang bubur ayam, yang biasa berjualan di kawasan Thamrin, Jakarta.
Kholidin menggulati dunia olahraga panahan sejak tahun 2016 lalu. Yang saat itu tubuhnya masih normal.
"Tahun 2016 saya latihan panahan dalam kondisi normal. Tapi pada tahun 2017 saya jatuh dari pohon kelapa dan harus diamputasi," katanya, Rabu (3/8/2022).
Baca juga: Perjuangan Kholidin-Setiawan Sabet Emas Double Panahan : Saling Backup saat Laga Berjalan Tegang
Baca juga: ASEAN Para Games Bakal Ditutup Presiden Jokowi & Dimeriahkan BCL hingga Delon
Padahal saat masih dalam kondisi fisik yang normal, Kholidin sudah mengikuti kejuaraan panahan.
Kondisi fisik yang berubah tak membuat Kholidin putus asa, dan menyerah. Dia segera bangkit, dan kembali berlatih panahan.
"Tiga minggu kemudian saya langsung latihan lagi menggunakan gigi geraham," ujarnya.
Awal dia latihan memanah menggunakan mulut, Kholidin bercerita dia sampai mengeluarkan darah di mulutnya.
Awalnmya dia menggunakan gigi depan untuk memanah, namun hal tersebut tidak efektif dan membuatnya terluka.
Hingga akhirnya dia menggunakan gigi geraham sebagai kekuatannya untuk memanah.
"Lebih berat pakai mulut, karena membutuhkan kekuatan di geraham dan leher," ucapnya.
Tampil di Para Archery, Kholidin mengaku dalam kondisi yang tidak fit. Dia mengalami cidera.