ASEAN Para Games di Solo
Babak Emosional Sepak Bola Cerebral Palsy APG: Indonesia Raih Perak, Atlet Sampai Menangis
Indonesia harus puas dengan perolehan perak pada sepak bola Cerebral Palsy di ASEAN Para Games 2022. Mereka kalah saat adu penalti.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Tim sepak bola Cerebral Palsy Indonesia harus puas dengan torehan medali perak ASEAN Para Games 2022.
Hasil tersebut diraih setelah mereka takluk dalam adu penalti dengan skor akhir 5-6.
Itu bermula dari gol pembuka dari Thailand yang dilesakkan Chanatip Deeman pada menit ke-13 dari titik putih.
Indonesia baru bisa membalas lewat ledakan gol Cahyana 13 menit kemudian dan membuat skor menjadi 1-1.
Skuad asuhan Anshar Ahmad tersebut mampu menambah pundi-pundi gol pada babak kedua.
Gol kedua Indonesia dicetak Yahya Hernanda pada menit ke-51.
Baca juga: Kontingen Indonesia Songsong Juara Umum ASEAN Para Games 2022 : Kokoh di Puncak, Peroleh 406 Medali
Indonesia kembali mendapat gol 17 menit setelahnya lewat sontekan Yusuf Suhendar. Indonesia pun unggul dengan skor 3-1.
Sayang, Thailand mampu bangkit setelah dua gol Narongchai Thaohong bersarang ke gawang Indonesia pada menit ke-59 dan 74. Skor pun menjadi 3-3.
Thailand sempat bikin suporter Indonesia was-was saat berhasil memasukan gol menjelang bubaran.
Phonpipat Nampaksa berhasil menggetarkan gawang yang dikawal Amin Rasyid pada menit ke-78 dari titik putih.
Asa Indonesia masih ada setelah gol mengejutkan Cahyana pada menit ke-80+2 memaksa skor menjadi 4-4.
Itu membuat Indonesia dan Thailand harus melalui babak adu jotos.
Indonesia kurang beruntung karena sepakan eksekutor pertama Yahya Hernanda membentur tiang.
Sementara gawang yang dikawal Amin malah bergetar.
Cahyana sebagai eksekutor kedua berhasil menjaga asa Indonesia setelah sepakannya gagal ditepis Jettarin Wonghamit.
Namun, Thailand masih bisa membobol gawang Amin di percobaan kedua.
Asa Indonesia tertutup setelah Yusup Suhendar gagal mengeksekusi penalti. Mereka pun harus puas dengan raihan medali perak.
"Anak-anak sudah maksimal, adu penalti soal keberuntungan, mereka (Thailand) lebih beruntung," tuturnya.
Anshar tidak bisa menutupi ketidakpuasannya terhadap kepemimpinan wasit sepanjang pertandingan.
Menurutnya, pengadil di atas lapangan kurang adil dalam memberi keputusan. (*)