Berita Nasional
Negara Mulai Megap-megap Subsidi BBM, Jokowi Sebut Harga Pertalite Seharusnya Rp 17 Ribu
Menurut Jokowi, pemerintah saat ini masih berusaha sekuat tenaga memberikan subsidi hingga Rp 502 triliun untuk mengatasi hal tersebut.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM -- Presiden Joko Widodo kembali menyinggung beratnya beban negara untuk menyubsidi harga bensin.
Jokowi mengatakan, apabila harga bensin naik, harga barang juga akan mengalami kenaikan secara bersamaan.
Menurut Jokowi, pemerintah saat ini masih berusaha sekuat tenaga memberikan subsidi hingga Rp 502 triliun untuk mengatasi hal tersebut.
Baca juga: Potret Pertemuan Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy
"Coba di negara kita, bayangkan Pertalite naik dari Rp 7.650 harga sekarang, kemudian jadi harga yang benar Rp 17.100, demonya berapa bulan? Naik 10 persen saja demonya saya ingat, demonya 3 bulan," ujar Jokowi saat membuka Silaturahmi Nasional Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD) Tahun 2022, di Sentul International Convention Center di Bogor, sebagaimana disiarkan YouTube PPAD TNI, Jumat (5/8/2022).
"Kalau naik sampai 100 persen lebih, demonya akan berapa bulan? Inilah yang sekarang dikendalikan pemerintah dengan apa, dengan subsidi, karena begitu harga bensin naik, harga barang otomatis melompat bersama-sama," tutur dia.Â
Ia pun menyebutkan, subsidi dari negara sebesar Rp 502 triliun bukan jumlah yang kecil.
Kata Jokowi, tidak ada negara lain yang berani memberikan subsidi untuk bahan bakar minyak (BBM) sebesar yang dilakukan Indonesia.
Baca juga: Politikus PPP Sebut 3 Tokoh yang Dapat Endorsement Jokowi untuk Maju Pilpres 2024, Ini Nama-namanya
Jokowi tak menampik, saat ini memang dunia berada keadaan sangat sulit.
Hal itu ia ketahui saat bertemu para pemimpin dunia, seperti Sekjen PBB Antonio Guterres, para kepala lembaga internasional, kepala negara G7, kata Jokowi, mereka menyatakan sulitnya kondisi dunia.
"Beliau-beliau menyampaikan, Presiden Jokowi, tahun ini kita akan sangat sulit, terus kemudian tahun seperti apa? tahun depan akan gelap. Ini bukan Indonesia, ini dunia, hati-hati, bukan Indonesia, yang saya bicarakan tadi dunia," ucap Jokowi.Â
Jokowi lalu mengutip penjelasan dari Sekjen PBB dan juga IMF bahwa akan ada 66 negara yang akan ambruk ekonominya.
Baca juga: Kuota BBM Subsidi Menipis Pertalite Bakal Langka, Ekonom: Penyaluran BBM Subsidi Harus Tepat Sasaran
Saat ini menurutnya kondisi itu mulai tampak.
"Sekarang sudah mulai satu per satu angkanya adalah 9 lebih dulu, kemudian 25, kemudian 42, mereka detail mengalkulasi, apa yang dikhawatirkan betul-betul kita lihat dan sekarang ini 320 juta orang di dunia sudah berada pada posisi menderita kelaparan akut dan sebagian sudah kelaparan," tutur dia.
"Ini saya sampaikan apa adanya karena posisi pertumbuhan ekonomi bukan hanya turun tapi anjlok semuanya. Singapura, Eropa, Australia, Amerika, semuanya. Pertumbuhan ekonomi turun tapi inflasi naik, harga-harga barang semua naik ini kondisi yang sangat boleh saya sampaikan dunia pada kondsi yang megnerikan," ujar Presiden.
(*)
Pengamat Soroti Gestur Megawati saat Bertemu Gibran dan Ganjar : Lebih Rileks Bersama Wali Kota Solo |
![]() |
---|
Hasto Sarankan Kaesang Masuk PDIP : Ingat, Satu Keluarga Tidak Boleh Gabung Partai yang Berbeda |
![]() |
---|
Respons Presiden Jokowi soal Kaesang Ingin Nyemplung Dunia Politik : Saya Selalu Beri Kebebasan |
![]() |
---|
Prabowo Juluki Jokowi sebagai Wong Solo yang Luar Biasa: Bukan Kopassus tapi Berani Kunjungi Ukraina |
![]() |
---|
Teddy Minahasa Resmi Ditahan di Polda Metro Jaya, Hotman Paris Ungkap Alasan Mau Jadi Pengacaranya |
![]() |
---|