Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kesehatan

Kemenkes Temukan Suspek Kasus Cacar Monyet Monkeypox di Cilegon, Banten

Adapun gejala yang dialami adalah gejala ruam dan vesikel terutama di badan, sejak 5 Agustus diawali dengan panas.

Penulis: Tribun Network | Editor: Rifatun Nadhiroh
medical xpress
Ilustrasi virus monkeypox. Kelompok gay, orang yang sering berganti-ganti pasangan, pekerja seks, dan anggota keluarga dari mereka rentan tertular virus cacar monyet. 

TRIBUNSOLO.COM - Setelah kasus suspek monkeypox di Jawa Tengah dinyatakan negatif, kini ada temuan baru satu lagi kasus cacar monyet monkeypox di Cilegon

Berdasarkan paporan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu mengkonfirmasi satu kasus suspek monkeypox atau cacar monyet di Kota Cilegon, Banten.

Ia mengatakan, satu kasus tersebut merupakan seorang lanjut usia (61), berjenis kelamin perempuan.

Disebutkan oleh Maxi, pasien tidak memiliki riwayat berpergian ke luar negeri.

Baca juga: Warga Pati Jawa Tengah yang Sempat Dikabarkan Suspek Monkeypox Dinyatakan Negatif

"Iya, suspek di Cilegon. Seorang ibu berusia 61 tahun tidak ada perjalanan ke luar negeri," terang Maxi saat dihubungi Tribunnews.com, Kamis (11/8/2022).

Adapun gejala yang dialami adalah gejala ruam dan vesikel terutama di badan, sejak 5 Agustus diawali dengan panas.

"Kini sudah diambil sampel dan dikirim ke lab BKPK," lanjutnya.

Lebih lanjut Maxi menyebut, pasien suspek tersebut tidak menjalani isolasi di rumah sakit.

Baca juga: Corona Belum Usai, Kini Wabah Monkeypox atau Cacar Monyet Terdeteksi di Amerika Utara dan Eropa

"Karena gejala ringan diisolasi mandiri di rumah dan dipantau Puskesmas," kata Maxi.

Pihak puskesmas melakukan pemantauan ke rumah pasien dan telah mengambil sampel untuk diperiksa lebih lanjut.

Diperkiraan hasil akan keluar pada pekan ini. 

Sebelumnya diberitakan, WHO secara resmi menetapkan penyakit monkeypox atau cacar monyet sebagai bahaya global.

Pun demikian dengan Kemenkes yang merilis himbauan gejala dan cara pencegahannya.

Penyakit cacar monyet adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui binatang.

Baca juga: Update Kasus Covid-19 di Indonesia Rabu 10 Agustus 2022: Hari Ini Bertambah 5.926 Kasus Positif

Dikutip dari laman Kemenkes, penyakit cacar monyet pertama kali ditemukan pada 1958.

Kasus temuan cacar monyet itu berada di Denmark, ketika ada dua kasus seperti cacar muncul pada koloni kera yang dipelihara untuk penelitian, sehingga dinamakan 'monkeypox'.

Sedangkan untuk kasus pertama cacar monyet pada manusia (anak-anak) terjadi pada 1970.

Cacar monyet merupakan penyakit zoonosis, yaitu menular dari hewan kepada manusia.

Infeksi cacar monyet telah ditemukan pada banyak spesies hewan, di antaranya monyet, tikus Gambia, tupai, dan inang utama dari virus ini adalah rodent atau tikus.

Cara penularan cacar monyet melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh atau lesi kulit hewan yang terinfeksi, dan mengonsumsi daging hewan liar terkontaminasi.

Sedangkan penularan yang terjadi antar manusia melalui kontak dengan sekresi pernapasan, lesi kulit dari orang terinfeksi atau benda yang terkontaminasi.

Masuknya virus cacar monyet dapat melalui kulit yang rusak, saluran pernapasan, atau selaput lendir mata, hidung, atau mulut. (*)

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved