Berita Solo Terbaru
Ketika Gibran Pelototi Anggota Paspampres yang Pukul Sopir Truk di Solo
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming tak terima salah satu warganya jadi korban pemukulan oleh Paspampres. Gibran pun memelototi Paspampres itu
Penulis: Tara Wahyu Nor Vitriani | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tara Wahyu NV
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka tak terima salah satu warganya menjadi korban pemukulan oleh anggota Paspampres bernama Hari Misbah.
Pemukulan itu dilakukan Hari Misbah kepada seorang sopir truk tepatnya di Jalan Ahmad Yani atau di simpang Girimulyo, Solo, Selasa (9/8/2022).
Meski Paspampres itu sudah meminta maaf kepada korban, Gibran tak bisa menyembunyikan amarahnya.
Saat Hari Misbah memberikan keterangan kepada awak media di Balai Kota Solo, gestur dari Gibran membuat suasana tegang.
Baca juga: Gibran Marah ke Paspampres yang Pukul Sopir Truk : Copot Masker Paspampres Sampai Putus Talinya
Baca juga: Alasan Gibran Marah dan Tarik Masker Paspampres yang Pukul Sopir : Kenapa Minta Maaf Setelah Viral
Bermula ketika Gibran tiba-tiba mendekati Paspampres itu dan menarik paksa maskernya.
Akibatnya masker Hari putus seketika talinya.
Mendapati masker itu di tangannya, Gibran langsung membuangnya ke lantai.
Setelahnya, selama Hari memberikan keterangan, Gibran berdiri tak jauh dari sana.
Dengan bersedekap, dia tampak terus memperhatikan Paspampres tersebut.
Matanya terus tertuju kepada Hari Misbah, seolah memelototinya.
Menurut Gibran kasus tersebut belum selesai lantaran anggota Paspampres baru meminta maaf usai kejadian tersebut viral.
Baca juga: Malunya Gibran Usai Anggota Paspampres Pukul Sopir Truk di Dekat Kediamannya : Aku Isin Banget
Baca juga: Kronologi Anggota Paspampres Pukul Sopir Truk hingga Buat Gibran Marah, Pelaku Minta Maaf
"Kalau bagi saya belum selesai, mereka minta maaf karena beritanya viral, kalau nggak viral mereka nggak minta maaf," kata Gibran, kepada TribunSolo.com, Jumat (12/8/2022).
Ditanya mengenai anggota Paspampres tersebut mengawal siapa, Gibran mengaku tidak tahu.
"(Mengawal siapa) Lha embuh, tim advance (pendahulu)," ungkapnya.
Gibran yang juga dikawal Paspampers itu mengaku tidak terima ada warga yang diperlakukan kasar, terlebih kejadiannya berada di Kota Solo.
"Kalau saya enggak terima warga digituin. Tugasku ngelindungi warga, urusannya Paspampres dengan komandan," tegasnya.
(*)