HUT Kemerdekaan RI
18 Kumpulan Kata-kata Mutiara Ir Soekarno Tentang Perjuangan, Cocok Buat Status HUT ke-77 RI
Di Hari Kemerdekaan RI ini, kumpulan kata-kata mutiara dari Ir Soekarno bisa dijadikan inspirasi dan memberi semangat berjuang untuk generasi muda.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM - Merayakan HUT Kemerdekaan RI bisa bermacam-macam caranya.
Anda bisa meramaikan media sosial lewat kata-kata mutiara dari Ir Soekarno tentang perjuangan.
Diketahui, pada17 Agustus 2022, Bangsa Indonesia akan merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77.
Sebagai bangsa negara kita perlu meneladani pengorbanan yang dilakukan oleh para pahlawan yang berjuang untuk kemerdekaan negara Republik Indonesia.
Baca juga: Serunya Lomba Balap Traktor Sawah di Desa Karangduren Klaten untuk Peringati HUT RI ke-77
Para pejuang rela mengorbankan jiwa dan raga sehingga Indonesia merdeka hingga sekarang.
Nah, di Hari Kemerdekaan RI ini, kumpulan kata-kata mutiara dari Ir Soekarno bisa dijadikan inspirasi dan memberi semangat berjuang untuk generasi muda.
Kata-kata mutiara ini bisa dibagikan di media sosial saat momen perayaan HUT ke-77 RI.
Berikut kumpulan kata-kata mutiara Ir Soekarno tentang perjuangan, dikutip dari gramedia.com:
1. “Kami menggoyangkan langit, menggempakan darat, dan menggelorakan samudera agar tidak jadi bangsa yang hidup hanya dari 2 ½ sen sehari. Bangsa yang kerja keras, bukan bangsa tempe, bukan bangsa kuli. Bangsa yang rela menderita demi pembelian cita-cita” – Bung Karno
2. “Gantung kan cita-citamu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang.” – Bung Karno
3. “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri. “– Bung Karno
4. “Kemerdekaan hanyalah didapat dan dimiliki oleh bangsa yang jiwanya berkobar-kobar dengan tekad ‘Merdeka, merdeka atau mati’!” – Bung Karno

5. “Jangan sekali-sekali meninggalkan sejarah.” – Bung Karno
6. “Kita bangsa besar, kita bukan bangsa tempe. Kita tidak akan mengemis, kita tidak akan minta-minta, apalagi jika bantuan-bantuan itu diembel-embeli dengan syarat ini syarat itu! Lebih baik makan gaplek tetapi merdeka, daripada makan bistik tapi budak.” – Bung Karno
7. “Merdeka hanyalah sebuah jembatan, Walaupun jembatan emas, di seberang jembatan itu jalan pecah dua: satu ke dunia sama rata sama rasa, satu ke dunia sama ratap sama tangis!” – Bung Karno
8. “Negara Republik Indonesia ini bukan milik sesuatu golongan, bukan milik sesuatu agama, bukan milik sesuatu suku, bukan milik sesuatu golongan adat-istiadat, tetapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke!” – Bung Karno
9. “Seribu orang tua bisa bermimpi, satu orang pemuda bisa mengubah dunia.”– Bung Karno
10. “Barangsiapa ingin mutiara, harus berani terjun dilautan yang dalam.” – Bung Karno
11. “Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segitiga warna. Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita selesai! Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat.” – Bung Karno
12. "Nasionalis yang sedjati, jang nasionalismenya itu bukan timbul semata-mata suatu copie atau tiruan dari nasionalisme barat akan tetapi timbul dari rasa tjinta akan manusia dan kemanusiaan” – Bung Karno
13. “Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun.”– Bung Karno.
14. “Apa kekurangan kita? Kekurangan kita adalah kurangnya percaya diri sebagai suatu bangsa sehingga kita menjadi penjiplak luar negeri dan kurang mempercayai satu sama lain.” – Bung Karno.
15. “Berikan aku 1000 orang tua niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Berikan aku 1 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia.” – Bung Karno.
16. “Kita jangan pernah mewarisi abunya sumpah pemuda, tetapi kita harus mewarisi apinya sumpah pemuda.” – Bung Karno
17. “Laki-laki dan perempuan adalah sebagai dua sayapnya seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya, jika patah satu daripada dua sayap itu, maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali.”– Bung Karno
18. “Nasionalisme itu ialah suatu itikad; suatu keinsafan rakjat bahwa rakjat itu ada satu golongan, satu bangsa !” – Bung Karno
(*)