Berita Wonogiri Terbaru
Sederhana, Potret Rumah Masa Kecil Juru Taktik Garuda Muda Bima Sakti di Wonogiri
Ternyata juru taktik Garuda Muda Bima Sakti pernah tinggal di Wonogiri. Dia menghabiskan masa muda di kota gaplek selama beberapa tahun.
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Nama Bima Sakti belakangan ini banyak dibicarakan setelah berhasil membawa Timnas Indonesia menjuarai Piala AFF U-16.
Namun siapa sangka, juru taktik Garuda Muda itu ternyata pernah menghabiskan sebagian masa kecilnya di Kabupaten Wonogiri.
Bima Sakti kecil pernah tinggal di Dusun Bendosari RT 2 RW 6, Desa Mlopoharjo, Wuryantoro, Wonogiri yang saat itu adalah rumah kakek dari ayahnya Tukiman.
Rumah tersebut tampak sederhana.
"Tinggal disini sekitar 2,5 tahun, saya titipkan ke kakak. Waktu itu Bima Sakti usianya masih sekitar 2 tahun, saya tinggal ke Balikpapan," ujar Tukiman (82) ayah Bima Sakti.
Menurutnya, Bima Sakti kecil sempat tinggal sekitar 2,5 tahun di rumah tersebut, sementara dia bertugas di AURI di wilayah Balikpapan.
Di rumah dengan model sederhana tersebut, Tukiman beserta istrinya, Yuliani (70) menitipkan Bima Sakti kecil ke kakaknya.
Sarmi, kakak sepupu Bima Sakti, menceritakan, Bima Sakti kecil sangatlah lucu.
Adapun eks gelandang timnas itu kerap meminta sepe (singkong) bakar.
Baca juga: Legenda Timnas Bima Sakti & Indriyanto Nugroho Hibahkan Sepatu & Jaket ke Museum Titik Nol Pasoepati
"Bilangnya bukan sepe, tapi ente. Semua yang dirumah ini waktu itu bingung tidak ada yang tahu maksudnya. Terus dia nangis," kata Sarmi.
Ketika itu, keluarga akhirnya tahu apa yang diminta oleh Bima Sakti dan akhirnya dibuatkan. Menurutnya Bima Sakti sangat menggemari makanan itu.
"Yang lain tidak boleh ambil," ujar Sarmi dengan tertawa.
Selain gemar dengan sepe bakar, Bima Sakti kecil juga senang bermain dengan anak kambing. Bima Sakti kerap menuntun cempe itu kemana-mana, termasuk di dalam rumah.
Sementara itu, Ibunda Bima Sakti, Yuliani, juga masih ingat betul kebiasaan putra nomer duanya itu. Sewaktu kecil, Bima Sakti senang memakai sepatu karet bahkan sampai dipakai tidur.
"Mau dilepas saat dia tidur, dia bisa merasakannya, terus jadi nangis.
Sepatu itu maunya dipakai terus. Mungkin memang rezekinya dari kaki," katanya.
Bahkan saat diajak kembali ke Balikpapan, menurutnya Bima Sakti kerap ditanggap orang-orang karena fasih berbahasa Jawa. (*)