Persis Solo
Rekam Jejak Jacksen F Tiago, Punya CV Mentereng Tapi Belum Mampu Bawa Persis Solo Bersaing di Liga 1
Persis Solo lagi dan lagi menelan mimpi buruk di pekan keempat Liga 1 musim 2022/2023.
Penulis: Naufal Hanif Putra Aji | Editor: Hanang Yuwono
Persebaya Surabaya menjadi klub Indonesia yang paling lama dibela jebolan Flamengo U-20 tersebut.
Ia mampu membantu Persebaya Surabaya meraih kesuksesan sebagai juara Liga 1 Indonesia medio 1996/1997.
Torehan tersebut diikuti dengan raihan sepatu emas yang berhasil diraih Jacksen setelah berhasil menorehkan 25 gol.
Jacksen sempat berpisah dengan Persebaya Surabaya selama dua tahun dengan membela GZ Matsunichi dan Geylang United.
Sebelum akhirnya, ia kembali ke Persebaya dan membela klub berjuluk Bajul Ijo tersebut selama dua musim dari 1999 sampai 2001.
Jacksen sempat kembali menjadi bagian Petrokimia Putra Gresik pada 2001 hingga 2002 sebelum akhirnya gantung sepatu.
Pria 53 tahun itu kemudian memutuskan terjun ke dunia kepelatihan.
Assyabaab SGS menjadi klub pertama yang dilatih Jacksen pada medio 2002 hingga 2003.
Ia pun mampu menghantarkan klub tersebut keluar sebagai juara dalam kompetisi internal Persebaya musim 2003.
Jacksen kemudian melatih Persebaya Surabaya dan mampu menghantarkan Bajul Ijo menjuarai Liga Indonesia 2004.
Setelahnya, ia malang melintang melatih sejumlah klub Liga Indonesia diantaranya Pesita Tangerang, Persiter Ternate, Mitra Kukar, Persitara Jakarta Utara, Barito Putera, dan Persipura Jayapura.
Jacksen sempat meraih kesuksesan bersama Persipura Jayapura.
Ia mampu membawa tim Mutiara Hitam tersebut meraih 3 trofi Liga Indonesia yakni pada 2009, 2011, dan 2013.
Jacksen juga pernah membantu Persipura Jayapura melaju hingga semifinal Piala AFC 2014.
Setelah musim 2014, Jacksen berpisah dengan Persipura Jayapura dan menjadi pelatih Penang FA selama dua musim hingga 2016.